Rembang, infojateng.id – Wakil Bupati Kabupaten Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ meminta Duta Museum 2022 dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rembang untuk memanfaatkan teknologi informasi. Dengan harapan mampu mendongkrak jumlah kunjungan museum yang ada di Kota Garam.
Pria yang akrab disapa Gus Hanies itu mengungkapkan, kunjungan museum yang berkaitan dengan sejarah cenderung sepi. Hal itu berbeda dibandingkan museum lainnya seperti museum angkut di Malang yang ramai pengunjung.
“Dari pengamatan kami, kunjungan museum yang berkaitan sejarah sepi. Ini harus kita cari bersama solusinya. Salah satunya bagi dinas terkait bersama dengan Duta Budaya untu memanfaatkan teknologi informasi dalam promosi museum,” katanya.
Menurutnya, Duta Museum harus bergandeng tangan dengan instansi pemerintah terkait seperti Dinas Kominfo untuk membranding museum RA. Kartini. Menurutnya, hal tersebut menjadi sebuah tugas dan tantangan Duta Museum kali ini.
“Jangan setelah dapat predikat Duta Museum langsung leha-leha. Tugasnya justru semakin berat, mengenalkan museum, meningkatkan kunjungan di museum itu menjadi tugas pokok Duta Museum,” ujar Wabup.
Sebelumnya, Duta Museum Kabupaten Rembang 2022 telah terpilih dalam Grand Final yang digelar di pendapa museum RA Kartini, Senin (28/3/2022).
Alvita Rizqi Amalia (17) dari SMAN 1 Lasem dipercaya sebagai Duta Museum tahun ini. Di posisi juara 2 Dhenok Aurora Candra (17) , yang juga merupakan perwakilan dari SMAN 1 Lasem. Dian Fitriyani (23) dari Desa Mojorembun Kecamatan Kaliori keluar sebagai juara 3.
Selanjutnya juara Harapan 1 sampai 3 secara berurutan yakni Gabriele Florecita (16) Desa Gedongmulyo, Tria Sri Rejeki (17)SMAN 1 Lasem ,Ahmad Zainul Haqq (17) SMAN 1 Lasem dan Juara Favorit yakni Candrika Ilham Wijaya (20) pemuda asal Desa Kumendung Kecamatan Rembang.
Sementara itu, Hj Hasiroh Hafidz selaku Ketua TP PKK Kabupaten dan juga istri Bupati Rembang H.Abdul Hafidz memberikan motivasi kepada peserta yang tidak terpilih sebagai juara. Menurutnya ke 20 peserta yang tampil dalam grand final merupakan pemuda dan pemudi pilihan yang peduli dengan keberadaan museum RA Kartini.
“Tadi baik semuanya, ini mengambil 7 dari yang terbaik. Meskipun tidak menjadi juara, tetap harus bisa mempromosikan museum RA Kartini, apalagi yang keluar sebagai juara. Sehingga museum RA Kartini Rembang ini bisa semakin dikenal masyarakat luas,” pintanya.(redaksi)