INFOJATENG.ID – Setiap manusia dalam hidupnya pasti akan merasakan dua keadaan. Yaitu keadaan ketika mendapatkan nikmat, dan ketika mendapatkan cobaan. Mungkin saat mendapatkan nikmat, manusia cenderung lupa dengan Allah.
Sebaliknya, manusia akan mengadu kepada Allah ketika tengah mendapat cobaan. Hal tersebut terkesan wajar, akan tetapi bagaimana, kita sebagai makhluk ciptaan Allah, harus menerima keadaan tersebut?
Gus Idror Maimoen ngendikan, bahwa manusia itu punya kewajiban untuk bersyukur atas apa yang ditimpakan kepada mereka.
Allah berkata dalam firman-Nya, “Bersyukurlah kalian atas nikmat Allah, jika kalian hanya menyembah-Nya.” (QS. An-nahl:14)
Kita diperintahkan untuk bersyukur pada apa yang telah diberikan. Sebab syukur tidak akan pernah lepas baik ketika kita diberi nikmatnya ataupun ketika diberikan cobaan.
Syukur menurut ulama adalah merasa di dalam hati atas kenikmatan yang diberikan oleh Sang pemberi nikmat. Baik itu manusia atau Allah SWT.
Mengutip Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin rasa syukur dapat diekspresikan dengan tiga hal. Pertama bersyukur dengan hati. Merasakannya di dalam hati.
Kemudian, bersyukur itu berarti tubuh kita merasakan kebahagiaan. Contohnya, kita merasa bahagia karena diciptakan Allah sebagai makhluk yang mendapatkan segala kenikmatan yang tidak diberikan Allah kepada makhluk lainnya.
Ketiga, bersyukur dengan menggunakan nikmat pemberian sesuai dengan yang disenangi Allah. Contohnya, mengenakan baju untuk bersilaturahmi, mengerjakan amalan-amalan ibadah, atau mengenakan baju untuk menutupi aurat.
Mengenakan baju dengan niat-niat kebaikan tersebut dihitung ke dalam ibadah. Dan itu adalah bentuk syukur yang paling penting.
Sudahkah kita bersyukur hari ini?
Sumber: Youtube Santri Gayeng