Nasional, infojateng.id – Kementerian Agama saat ini masih membutuhkan 192.008 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk formasi guru madrasah.
Kebutuhan tersebut untuk guru Raudlatul Athfal (RA), guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan guru Madrasah Aliyah, baik reguler maupun kejuruan.
“Dari data yang ada, kami masih membutuhkan 192.008 PPPK untuk formasi guru madrasah,” terang Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Muhammad Zain di Jakarta.
Menurutnya, secara rinci, kebutuhan guru tersebar untuk 46.647 guru RA, 91.778 guru MI, 42.773 guru MTs dan 10.850 guru Madrasah Aliyah, baik reguler maupun kejuruan.
“Data ini sudah saya sampaikan juga saat mewakili Dirjen Pendidikan Islam dalam Rapat dengan Panja Komisi X DPR RI pada akhir Maret 2022,” sebutnya
Pada tahun 2021, lanjut Zain, Kemenag telah merekrut 7.380 calon PPPK dari formasi guru dan dosen. Mereka berasal dari guru dan dosen eks tenaga honorer kategori II yang memenuhi syarat dan mengikuti seleksi kompetensi menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
“SK calon PPPK ini telah diserahkan oleh Sekjen Kemenag pada 1 April 2022,” bebernya.
Zain berharap, kebutuhan PPPK untuk formasi guru madrasah ini bisa dipenuhi, meski secara bertahap. Sehingga, proses pembelajaran di madrasah ke depan akan bisa berjalan lebih baik lagi.
“Sejatinya pendidikan itu seperti udara, dan setiap orang gratis menghirup udara itu. Saya mendambakan Indonesia pada saatnya menjadi bangsa yang sangat cerdas, dan itu dimulai dari membenahi guru-guru yang hebat,” tutupnya.(redaksi)