INFOJATENG.ID – Beribadah kepada Allah adalah kewajiban setiap hamba, dan puncak keimanan seseorang itu ketika dia merasakan nikmat ketika menjalankan perintah-Nya. Akan tetapi tidak semua orang bisa merasakannya.
Keimanan seseorang juga ada kalanya naik dan turun. Sehingga ada kalanya saat beribadah, hati terasa kosong, merasa tidak tenang, tidak khusyuk.
Yahya Zainul Ma’arif atau akrab disapa Buya Yahya menjelaskan bahwa tidak merasa tenang dan kosong saat beribadah itu merupakan hal wajar. Sebab, ketenangan, rasa khusyuk itu datang dari Allah. Tapi, tugas seorang hamba adalah mengusahakan untuk khusyuk. Usaha untuk mencapai kekhusyukan dalam ibadah saja, Allah akan memberikan pahala.
“Bedanya, ketika belum khusyuk atau tenang kita merasa berat, tidak senang dalam menjalankan ibadah. Tapi, kita berusaha khusyuk itu juga diberi pahala oleh Allah,” jelas Buya Yahya yang juga pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon.
Kehusyukan dan ketenangan dalam beribadah itu menurut pendapat para ulama ada kaitannya dengan makanan dan minuman, juga halal dan haram pekerjaan yang dilakukan.
Cara mendatangkan ketenangan saat beribadah
Usaha agar dapat mencapai ketenangan saat menjalankan ibadah itu dapat dimulai dari niat. Ibadah dilaksanakan dengan tidak buru-buru. Makanya dalam salat, itu ada prolog atau mukaddimah yaitu salat qabliyah dan bakdiyah.
Lalu, ketika akan mengerjakan salat itu jangan disambi dengan ha-hal lain. Buya Yahya mencontohkan ketika sedang menjaga toko dan akan mengerjakan salat. Pada kondisi ini, akan lebih baik jika memberikan keterangan “sedang salat” sehingga ketika salat tidak terganggu dengan orang yang datang untuk belanja.
Ketiga, saat salat usahakan untuk memahami doa dan dzikir ketika beribadah. Bawa pikiran yang melanglang kesana kemari pada firman Allah untuk mendatangkan ketenangan.
Terakhir, memohon agar diberi kekhusyukan oleh Allah. Kala Allah memberi ketenangan pada hambanya yang beribadah, itu karunia. Soal pahala, baik ketika khusyuk maupun tidak tetap sama-sama mendapatkan pahala.(*)