INFOJATENG.ID – Dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi kita merupakan kebahagiaan tersendiri. Membahagiakan orang lain pun juga ada kenikmatan tersendiri. Akan tetapi selalu berusaha menyenangkan orang lain, perlu dipertanyakan. Jangan-jangan secara tak sadar kita menjadi people pleaser?
Sebutan people pleaser disematkan pada orang yang selalu berusaha untuk menyenangkan orang-orang di sekitarnya. Mereka cenderung sukar mengatakan “tidak” padahal didalam hati merasakan hal yang berlawanan. Mereka juga punya kecenderungan untuk melakukan apapun untuk tidak mengecewakan orang lain.
Ciri-ciri people pleaser
Dari siniar On Marissa’s Mind, ciri-ciri orang yang memiliki sindrom people pleaser biasanya lebih menempatkan kepentingan orang lain diatas kepentingan dirinya sendiri. Tujuannya, agar disukai orang-orang di sekitar. Karena hal ini, ia membentuk diri sesuai harapan orang lain.
Seorang people pleaser sangat ingin diterima di lingkungannya sehingga ia mudah sekali setuju dengan suara mayoritas tanpa mempertimbangkan pemikiran dan perasaannya sendiri. Ia cenderung menyensor dirinya sendiri untuk menghindari konflik, sehingga terkesan tidak punya pendirian. Akibatnya, ia menjadi merasa bertanggungjawab atas perasaan orang lain dan menjadi sering meminta maaf meskipun ia tak berbuat salah.
Karena fokus agar diterima orang lain, people pleaser menjadi tidak terlalu kenal dengan diri sendiri dan sulit mengenali apa yang dirasakan atau yang diinginkan karena terlalu sibuk memperhatikan keinginan orang lain.
Ia juga punya penilaian yang rendah terhadap dirinya sendiri, karena mengukur harga diri dari seberapa banyak pujian yang diberikan orang lain. People pleaser merasa ia layak dicintai kembali ketika memberikan segalanya untuk orang lain.
“Ini menjadi sangat berbahaya ketika people pleaser berada pada hubungan yang sarat dengan kekerasan. Ia akan mudah memaklumi dan memaafkan,” Marissa Anita.