Banyumas, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, beserta jajarannya melakukan inspeksi mendapak di Pasar Wage, Purwokerto, Banyumas, Jumat (22/4/2022) lalu. Sidak ini dilakukan untuk melihat kondisi ketersediaan kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri.
Sejumlah Harga Kebutuhan Masih Stabil
Gubernur Ganjar melakukan pengecekan terkait ketersediaan bahan pokok ke pedagang langsung di Pasar Wage. Menanyakan banyak hal terkait stok kebutuhan pokok. Terutama untuk minyak goreng curah. Bagaimana ketersediaannya. Apakah harganya tergolong mahal atau tidak.
“Ada Pak. Harganya sekilo 17.000. Tapi saya biasanya menggunakan (minyak goreng) yang kemasan. Lebih sehat.” Jawab salah satu pembeli.
Ketersediaan minyak goreng curah di Pasar Wage memang aman. Tapi sebagian besar pembeli lebih memilih menggunakan minyak goreng kemasan karena diklaim lebih sehat.
Perlu diketahui bahwa minyak goreng curah bukan minyak goreng bekas yang didaur ulang. melainkan minyak produk turunan dari minyak sawit yang sudah tidak murni. Sehingga masih diperlukan proses selanjutnya. Seperti pemutihan, pemurnian, dan penghilangan aroma yang tidak sedap. Lalu dikemas dalam kemasan kantong plastik.
Selesai bertanya tentang minyak goreng, Gubernur Jateng tersebut melanjutkan sidaknya pada komuditas bahan pokok lainnya. Mulai dari pedagang ayam, pedagang cabai, bawang, hingga pedagang sayuran.
Untuk harga ayam negeri masih stabil. Ada pada kisaran harga 38.000 hingga 40.000 per kilo. Harga yang hampir sama seperti hari-hari biasa.
Harga cabai justru mengalami penurunan. Sedangkan untuk bawang-bawang mengalami kenaikan tapi dengan nilai yang tidak terlalu signifikan.
“Cabai masih stabil. Bahkan untuk rawit turun. Bawang merah agak naik, tapi tidak banyak. Secara keseluruhan semuanya masih normal.” Jawab salah satu pedagang yang bernama Yanto.
Harga Daging Sapi Mengalami Kenaikan
Tapi nyatanya informasi itu tak lantas membuat calon presiden 2024 itu lega. Pasalnya, ada satu komuditas yang mengalami kenaikan cukup tajam. Yaitu harga daging sapi yang naik hingga 20.000 per kilo. Pedagang yang biasanya kulakan dengan harga 120.000 ribu per kilo, sekarang harus menambah jadi 140.000 ribu per kilo.
Dari harga kulakukan inilah mereka biasanya menjual antara 150.000 ribu hingga 160.000 ribu. Alhasil, minat pembeli menjadi berkurang. Kenaikan harga daging sapi ini terkait suplai yang terbatas.
Sebagaimana hukum permintaan dan penawaran. Ketika permintaan naik tapi suplai turun, maka mekanisme pasar yang terjadi adalah kenaikan harga. Inilah yang terjadi pada komuditas daging sapi menjelang hari raya Idul Fitri.
Dari sidak singkat ini, Ganjar memang mengatakan bahwa kebutuhan pokok jelang lebaran masih dalam kondisi stabil. Terutama untuk minyak goreng curah, cabai, bawang, dan ayam. Sedangkan untuk daging sapi mengalami kenaikan akibat suplai yang masih kurang.
“Yang baik daging sapi, sudah ada pengumuman dan naiknya signifikan sampai Rp 20.000 per kilogram. Katanya sapinya sulit. Maka itu saya minta nanti dinas saya melakukan kontrol kenapa terjadi lonjakan cukup tinggi.” Imbuhnya.
Dari pantauan ini Ganjar dan jajarannya akan memastikan suplai aman. Dan akan terus memantau persoalan ini.
Pengertian Sidak
Sidak atau inspeksi mendadak adalah salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah setempat untuk menggali informasi dengan detail. Mengumpulkan data, mengidentifikasi masalah, mencari benang merah untuk mencari jalan keluar adanya masalah yang terjadi pada ruang publik.
Sidak pasar jelang hari raya sering dilakukan oleh pemerintah seperti Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah. Tujuannya adalah untuk melihat permasalahan dan lalu mengatasinya terkait kelangkaan dan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang hari raya. (redaksi)