Infojateng.id – Ketua DPR RI Puan Maharani kembali mengingatkan tentang kriteria calon pemimpin yang baik. Ini dilakukan pada sela-sela kunjungannya di Desa Gendayakan, Paranggupito, Wonogiri, Jawa Tengah, selasa (26/4/2022).
Kedatangan Puan Maharani di Wonogiri menjadi berita Jateng yang menyita banyak pihak. Pasalnya, cucu Presiden Soekarno ini selain berkunjung ke DPC PDIP di Wonogori juga meresmikan keran air bersih bagi warga Desa Gendayakan.
Harapan Tentang Pemimpin Indonesia
Puan meminta kepada jajaran pengurus DPC Wonogiri untuk memilih pemimpin yang benar-benar mencintai Indonesia. Serta mau bekerja bergotong-royong membangun Bangsa Ini.
“Saya minta itu adalah kembalilah ke jati diri akar Indonesia. Pilihlah orang yang betul-betul cinta Indonesia, dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama,” ujarnya.
Putri mantan presiden Indonesia sekaligus ketua DPR RI tersebut mengatakan seperti itu bukan tanpa alasan. Puan sering melihat banyak orang memilih pemimpin hanya karena faktor gantengnya. Atau hanya sebatas populer di media sosial. Tanpa melihat apakah dia bisa bekerja atau tidak.
Tidak hanya sebatas tidak bisa bekerja saja. Calon pemimpin seperti itu kadang tidak dekat dengan rakyat. Tidak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan oleh rakyat. Hanya sekedar modal popularitas saja.
Pesan Untuk Kader Wonogiri
Di akhir pidatonya, Puan berharap agar kader PDIP Wonogiri memilih pemimpin yang mau membantu warga. Memperjuangkan kepentingan warga. Bukan hanya sebatas pemimpin yang mengejar popularitas dengan mencari panggung.
“Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja. Panggung itu panggung media, panggung TV, panggung sosmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama kita, pernah bergotong-royong bersama kita, setuju atau nggak?” Tutur Puan meminta pendapat.
Teriakan Puan lalu diikuti dengan kata setuju dari semua audiens yang datang. Yaitu pada kader PDIP di Kabupaten Wonogiri.
Kriteria Pemimpin Pemerintah
Senada dengan pendapat Puan Maharani pada berita Jateng di atas, Sadu Wasistiono dalam sebuah buku tentang kepemimpinan menyatakan bahwa ada beberapa kriteria pemimpin dalam pemerintahan. Antara lain :
Memiliki Kapabilitas
Yang dimaksud dengan kapabilitas adalah kemampuan seorang pemimpin dalam melihat dan memahami berbagai masalah yang ada di masyarakat. Lalu merumuskan peta penyelesaian agar masalah tersebut bisa segera diatasi tanpa harus menimbulkan masalah baru.
Kemampuan seperti ini tentu tidak didapat begitu saja. Melainkan dari pengalaman yang ditempa bertahun-tahun dalam memahami segala permasalahan di masyarakat.
Memiliki Kompatibilitas
Memiliki Kapabilitas saja belum cukup. Pemimpin harus memiliki kompatibilitas yang baik. Yaitu kemampuan dalam menyesuaikan berbagai tuntutan yang datang dari segala arah. Yang mungkin bisa saja terjadi dan saling bertentangan.
Pemimpin dituntut untuk lebih fleksibel tapi tetap memiliki pendirian yang teguh. Sikap kompatibel ini hanya bisa dimiliki oleh mereka yang terbiasa menyelesaikan berbagai masalah yang ada di masyarakat.
Memiliki Akseptabilitas
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang kharismatik. Bukan otoriter. Ini dibuktikan dengan adanya akseptabilitas atau sikap hormat bawahan terhadap pemimpinnya.
Sama seperti kompatibilitas dan kapabilitas, akseptabilitas juga tidak didapatkan dalam waktu yang singkat. Tapi melalui proses membersamai bawahan dari waktu ke waktu secara konsisten. Rasa hormat inilah yang akan menggerakkan bawahan untuk menaati semua perintah yang datang dari pemimpin.
Sebagai ketua DPR RI pada berita Jateng diatas, Puan memahami bagaimana menjadi pemimpin pemerintahan yang baik. Yang mengayomi, memahami, dan mampu menyelesaikan masalah agar masyarakat lebih sejahtera. Bukan hanya sebatas pemimpin besar panggung yang tidak memahami rakyatnya dengan baik. (redaksi)