Di tengah kesibukannya sebagai seorang guru di SMA N 2 Pati namun rupanya sosok Ragil Haryo Yudiarto masih cukup konsisten dalam mempelajari sejarah yang ada di Pati. Baginya mempelajari sejarah merupakan hal yang begitu menarik.
Ragil menyebutkan membedah sejarah Pati menjadi salah satu ketertarikannya. Selain sebagai daerah kelahirannya, dia menemukan jika Pati merupakan kota tua di pulau Jawa. Hanya saja seringkali sejarah di Pati banyak yang bias lantaran bercampur cerita rakyat.
“Kami menemukan ada pengaburan cerita. Rujukan sejarah masih bergantung pada babad padahal seharusnya ada banyak pembanding dan pengkritisan,”ujar lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua umum Palupi.
Bahkan saat meneliti sejarah itulah dia menemukan banyak sekali cerita yang saling berkaitan. Mulai dari jaman kerajaan hingga jaman kolonial. Lelaki kelahiran Pati 4 Agustus 1989 itu menyebut jika masih banyak dari sejarah Pati yang belum tergali termasuk cagar budayanya.
Berbagai pengalaman pun didapatkannya setiap mempelajari sejarah. Seperti halnya saat mendalami sejarah Adipati Wasis Joyo Kusuma sebagai salah satu tokoh Pati. Dia mengaku mendapatkan pengalaman menarik lantaran harus mendatangi makam-makam kuno.
“Bagi anak muda jaman sekarang tentu itu menjadi sesuatu yang aneh. Tapi saya justru tertarik,”ujar warga Desa Tlogorejo Tlogowungu ini.
Berkat ketekunannya itu dia pun mendapat berbagai kepercayaan di bidang sejarah. Dia juga masuk menjadi salah satu tim penyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Pati dan dipilih melakukan penelitian sejarah Pati dari Kementrian.
Tak hanya itu dia pun menjadi penggiat fanspage forum bedah sejarah Pati. Kini pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Yayasan Arga Kencana atau komunitas penggiat sejarah Pati itu juga tengah aktif dalam menulis cerita dan artikel tentang sejarah.
“Kalau saya suka sejarah memang sejak dari sekolah dasar suka dengan cerita-cerita dan membaca,”tambah Guru sejarah SMAN 2 Pati yang juga anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Pati.(redaksi)