Pati, Infojateng.id – Belum lama ini, Kementerian Kesehatan melaporkan prnemuan dugaan kasus Hepatitis Akut yang belum tau penyebabnya kepada 18 orang. Dari belasan orang itu, paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah (Jateng) Yunita Dyah Suminar memastikan di Jateng sampai saat ini belum ada laporan dugaan kasus Hepatitis Akut misterius itu.
“Belum ada laporan hingga sekarang. Tapi kami berharap di Jawa Tengah semoga tidak ada ya,” ungkap Yunita Dyah saat hadiri Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke 114 di Pendapa Kabupaten Pati Jumat (20/5/2022).
Meski demikian, Pemprov Jateng tetap melakukan antisipasi dan tidak lengah. Pemprov Jateng akan menyiapkan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan termasuk laboratorium untuk hepatitis. “Ini yang penting, sehingga ketika masyarakat bergejala datang ke faslitas kesehatan apakah hepatitis a hepatitis b atau hepatitis c bisa kita ketahui,” ungkapnya.
Lebih lanjut Yunita Dyah Suminar menjelaskan, fasilitas kesehatan ini seprti penguatan setiap faskes mulai dari tingkat pertama. Selain itu, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tau apa saja gejala-gelaja Hepatitis Akut itu.
“Diare, demam, nyeri-nyeri pada persendian. Nah kalau mata sudah kuning, kulit kuning ini harus segera mendapat penanganan. Hepatitis Akut ini menjadi persoalan yang harus kita hadapi bersama-sama,” imbuh Yunita Dyah Suminar.
Mengenai bagaimana penyebaran virus hepatitis itu, Yunita Dyah Suminar menjelaslan, penyakit itu rentan terhadap usia di bawah 16 tahun. Virus itu masuk melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan. “Ya inilah pentingnya edukasi untuk orang tua dan anaknya. Jangan jajan sembarangan dan tetap melakukan protokol kesehatan (prokes). Nah edukasi ini butuh banyak pihak, Dinas Kesehatan Jateng juga menggandeng Dinas Pendidikan dan Dispermadesdukcapil,” terangnya.(redaksi)