Semarang, infojateng.id – Banjir rob masih menggenangi kawasan Pelabuhan Tanjung Mas dan pemukiman Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) hingga Rabu (25/5/2022).
Sementara Pemerintah Provinsi Jateng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya melakukan penanganan darurat terhadap dua titik tanggul yang jebol.
Penanganan darurat tersebut dilakukan bersama antara BPBD Jateng, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pusdataru Jateng, TNI-Polri, relawan, PT Pelindo dan beberapa perusahaan terdampak di Pelabuhan Tanjung Emas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas C Penanggungan mengatakan, penanganan darurat yakni dengan menutup tanggul yang jebol dengan karung berisi pasir (sand bag).
Menurutnya, penutupan tanggul yang jebol itu ada di dua titik. Yang masing-masing memiliki panjang tanggul 20 meter dan 7 meter.
“Untuk titik tanggul panjang 20 meter itu disiapkan sekitar 3.500 karung berisi pasir (sand bag), dan titik panjang 7 meter sebanyak 1.500 karung berisi pasir. “Yang jelas, hari ini kita upayakan clear. Pakai sand bag yang sudah disiapkan BBWS,” jelasnya.
Dua titik tanggul itu terletak di PT Lamicitra dan PT Fuji. Kedua titik itu berlokasi satu deret atau satu tembok tanggul. Teknis pengerjaannya, yakni dari BBWS ada yang yang lewat jalur laut. Sedangkan BPBD, relawan, TNI, Polri melalui jalur dalam atau melalui pintu kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Sand bag ini kita bawa. Kalau memang bisa menggunakan trailer kita menggunakan trailer dengan tenaga manusia juga pada saat penyusunannya. Kalau memang terjadi ketinggian, trailer di titik tertentu berhenti, kita lansir pakai perahu, kamatara, perahu karet. Ini semua kita siapkan semua,” jelasnya.(redaksi)