Pati, infojateng.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati meminta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengatur strategi produksi dengan meminimalisir pembengkakan biaya operasional non BBM.
Ini diungkapkan oleh Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Nur Sukarno, kepada awak media, belum lama ini. Ini dilakukan agar UMKM bisa bertahan di tengah kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
“Operasional kegiatan UMKM tidak bisa dibatasi kalau Pemkab bisa dibatasi sesuai keperluan penting saja. Saat ini memang semakin sulit berkembang, kuat bertahan sudah cukup bagus,” kata dia.
Langkah ini perlu dilakukan mengingat, kenaikan BBM dapat berdampak pada para UMKM di Kabupaten Pati. Kenaikan BBM bisa memicu kenaikan berbagai komoditas. Lantaran biaya akomodasi akan mengalami kenaikan.
Selain upaya yang dilakukan UMKM. Pemerintah juga harus mengatur strategi agar kenaikan BBM tidak membuat dampak ekonomi yang besar.
“Hal ini perlu ada langkah taktis pemerintah untuk menstabilkan harga BBM yang non subsidi.Dampak kenaikan harga BBM ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masyarakat,” tandas Sukarno.(redaksi)