Pati, infojateng.id ‐ Puncak tradisi sedekah laut Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Pati digelar di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) desa setempat, pada Kamis (30/6/2022).
Ketua Panitia Sedekah Laut Desa Banyutowo Sugiyono mengatakan, kegiatan sedekah laut kali ini digelar cukup meriah setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah puji syukur akhirnya pemerintah memberikan kelonggaran. Tahun ini, kembali diadakan lagi dengan sejumlah rangkaian acara seperti larung sesaji, doa bersama, pentas wayang, ketoprak, dan santunan yatim piatu” katanya.
Sugiyono mengungkapkan, tradisi sedekah laut merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan. Sedekah laut, juga diartikan sebagai sarana memanjatkan doa, agar masyarakat selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari bencana.
Sugiyono menambahkan, meskipun acara santunan yatim piatu ini digelar untuk pertama kali ia menilai kesakralan sedekah laut tetap sesuai tradisi turun temurun tanpa mengurangi esensinya.
Pada kesempatan tersebut, panitia memberikan santunan kepada 220 anak yatim dari yayasan Jamaah Pasrah yang tersebar di Kabupaten Pati dan 10 penyandang disabilitas. Sudiyono juga mengucapkan terima kasih kepada donatur dan nelayan Banyutowo atas terselenggaranya acara tersebut.
Sujarta Kepala Bidang Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati
berharap tradisi sedekah laut terus dilestarikan karena merupakan budaya turun temurun dari nenek moyang yang diharapkan tidak punah.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Pati Danung Singgihaji yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi prosesi sedekah laut Banyutowo. “Ini salah satu ritual tahunan, yang pada intinya ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan yang terpenting masyarakat harus sadar bahwa laut adalah warisan yang harus dijaga untuk generasi mendatang,” ungkapnya. (redaksi)