Kasus Covid-19 Kembali Meningkat
Klaten, infojateng.id – Jumlah kasus covid-19 di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) kembali meningkat dalam beberapa pecan terakhir. Untuk itu, Gubernur Ganjar Pranowo meminta percepatan pelaksanaan vaksinasi booster ke masyarakat.
Ganjar merasakan banyak masyarakat yang enggan melaksanakan vaksinasi booster. Padahal, saat ini jumlah kasus covid-19 di sejumlah daerah tengah meningkat.
“Rasanya kok banyak masyarakat yang tidak berminat vaksin booster. Ini yang perlu menjadi perhatian, mengingat kasus covid-19 di sejumlah daerah meningkat,” katanya saat meninjau vaksinasi booster di SMAN 1 Klaten, Rabu (13/7/2022).
Pihaknya menegaskan, Pemprov Jateng akan memfasilitasi permintaan masyarakat untuk pelaksanaan vaksinasi booster secara massal, seperti di SMAN 1 Klaten. Ia menilai, langkah tersebut sangat efektif untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster.
“Kalau jumlah masyarakat yang sudah mendapat vaksin boosting, minimal kita tenang, lebih ayem. Sebab, potensi mereka yang sudah melakukan vaksin boosting untuk terkena covid-19 bisa tertekan,” urainya.
Terkait dengan progres vaksinasi di Jawa Tengah, Ganjar mengungkapkan, untuk dosis satu sudah 93,82 persen, vaksinasi dosis dua sudah 85,08 persen. Sedangkan capaian untuk vaksinasi booster baru sekitar 24,1 persen. Jumlah itu menurut Ganjar masih rendah untuk hitungan di Jawa Tengah.
“Maka kemudian gerakan-gerakan ini (percepatan vaksinasi booster) penting untuk kemudian kita bisa laksanakan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, data kasus Covid-19 di Jawa Tengah per Rabu (13/7/2022), ada 1.400 kasus. Terjadi penambahan sebanyak 0,18 persen, atau 57 kasus dari sebelumnya. Positivity rate-nya sekitar dua persen. Sementara, daerah dengan kasus aktif tertinggi di Jawa Tengah ada Kota Semarang dengan 175 kasus, Kabupaten Klaten 134 kasus, Kabupaten Jepara 116 kasus.
“Kalau kita lihat kabupaten/kota kasus aktif tertinggi ada Kota Semarang 175 (kasus), Kabupaten Klaten 134 (kasus), Kabupaten Jepara 116 (kasus). Ini yang di atas seratus, lainnya di bawah seratus. Kasus terendah di Kabupaten Semarang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Cilacap yang masing-masing ada dua kasus,” jelas Ganjar.(redaksi)