SEMARANG – Raut bahagia penuh keharuan begitu terlihat di wajah Heru Heriyanto dan Mawahid setelah mengetahui nomor undian yang dipegang mereka diumumkan di atas panggung. Mereka terpilih sebagai pemenang umrah gratis setelah menghadiri Jateng Bersalawat dalam rangka Harlah ke 94 Nahdatul Ulama pada Minggu (9/3/2020).
Heru Heriyanto bahkan langsung berlari kecil menuju panggung setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut angka pemenang undian umrah gratis. Bapak tiga anak asal Kelurahan Bogangan, Semarang Timur tampak begitu bersemangat meski harus menerobos lautan manusia, hingga melompati pagar besi pembatas penonton.
Melihat aksi lompat pagar pembatas, gubernur dan para tamu undangan, serta ribuan pengunjung yang berasal dari berbagai daerah itu tertawa riuh. Selain Heru, yang turut mendapatkan hadiah umrah yang dipersembahkan salah satu produk kopi instan itu bernama Mawahid Mawahid warga Banyumanik Semarang.
Meskipun sudah pernah melaksanakan ibadah umrah, Heru Heriyanto (62) yang telah purna sebagai seorang kontraktor itu mengaku sangat bahagia dan bersyukur dapat kembali melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Kehadiran kedua warga Kota Semarang di acara Jateng Bersalawat dalam rangka Harlah ke-94 Nahdlatul Ulama itu tidak sia-sia karena bakal berangkat umrah gratis.
“Tadinya hampir tidak jadi berangkat ke acara ini karena anak ragil saya sedang sakit. Tapi saya mantapkan berangkat bersama istri dan si ragil. Alhamdulillah malah menjadi pemenang undian umrah gratis,”ujar Heru dengan penuh haru.
Sementara itu Gus Muwafiq dalam tauziahnya menyebut kebanggaannya kepada Nahdatul Ulama. Baginya, NU merupakan organisasi Islam yang di dalamnya berisi berbagai macam suku bangsa, ras, dan latar belakang pendidikan maupun pekerjaan. Namun semua menyatu dalam Islam tanpa melihat beragam perbedaan, baik jenis warna kulit, bentuk mata, asal daerah, dan sebagainya.
“NU itu isinya warna-warni dan itulah kebanggaannya. NU adalah segala sesuatu yang lama hingga baru, dari jaman wayang sampai sinetron, nasi tumpeng sampai nasi kotak, dari jaman ingkung sampai MC Donald, bahkan dari jaman suwuk sampai ruqyah semua ada di NU,”imbuhnya.
Ia menjelaskan, NU lahir pada 1926 tetapi isinya sudah ada sejak jaman Rosul. Bahkan NU menegaskan bahwa NU merupakan organisasi yang mampu menyatukan keberagaman di Indonesia, rakyat di penjuru nusantara hidup rukun dan damai karena peran ulama dan kiai.(redaksi)