SEMARANG – Puncak peringatan hari lahir (Harlah) NU ke-97 Hijriyah atau yang ke-94 Masehi, diisi dengan kegiatan Jateng Gayeng Bersalawat. Kegiatan yang digelar di Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jateng tersebut diadakan di lapangan Simpang Lima Semarang, Minggu (8/3/2020) malam.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi kiprah perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) atas perannya yang turut mendirikan negara Indonesia. Namun perjuangan NU tentunya tidak berhenti sampai disitu saja, mengingat semakin rumitnya permasalahan yang tengah dihadapi bangsa ini.
Baginya, peran kyai NU saat ini justru dibutuhkan untuk menjaga kondusifitas Indonesia. Mulai dari radikalisme, mengelola perbedaan pendapat hingga isu virus corona.
“Pasca merebaknya virus corona ke Indonesia muncul kepanikan, mulai dari memborong bahan makanan hingga ketakutan berinteraksi dengan sesama,” ujarnya.
Kepada ribuan warga NU yang hadir, Ganjar menegaskan bawasannya mulai dari pemerintah dari pusat hingga daerah terus melakukan kordinasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Selain itu, para ulama juga diminta terus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk terus menjaga Indonesia dari berbagai ancaman.
“Tidak perlu panik menghadapi virus corona, jalankan agama secara baik, hidup bersih, sehat, Insya Allah aman dari corona, dalam agama juga disebutkan kebersihan sebagian dari iman. Selain itu juga jaga jari tangan agar tidak memposting atau menviralkan berita atau kabar yang belum jelas sumbernya,” pintanya.
Sementara itu, salah satu ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud yang ikut hadir mengemukakan, jasa-jasa kyai melalui pendirian pesantren diberbagai tempat, mengawal akidah masyarakat perlu disebar luaskan melalui berbagai media. Namun, kekurangan atau hal-hal yang belum dicapai perlu di inventarisasi mengingat usia NU mendekati satu abad.
“Apa-apa yang dicapai oleh NU sebarkan, melalui medsos, cerita dimana saja biar menjadi penyemangat dan inspirasi. Sedangkan yang kurang mari kita perbaiki,” tandasnya.
Dalam acara Jateng Bershalawat itupun turut dihadiri Wagub Jateng Taj Yasin, MUI, LDII, Muhammadiyah dan berbagai ormas serta Gus Muwafiq dari Sleman, Yogyakarta.(redaksi)