Pati, infojateng.id – Korps PMII Putri (KOPRI) PC PMII Kabupaten Pati menyoroti peristiwa kejahatan seks terhadap anak di bawah umur yang belakangan ini terjadi di Bumi Mina Tani.
Ketua KOPRI PC PMII Pati Nur Khoiriyah mengaku tidak bisa berkomentar banyak terkait peristiwa siswi SMP yang disekap dan menjadi budak seks yang terjadi di Kecamatan Dukuhseti. Meski begitu, pihaknya berharap agar instansi terkait mendapat pendampingan dari pemerintah Kabupaten Pati.
“Yang terpenting saat ini, Dinsos P3AKB dan instansi terkait harus intensif mendampingi korban yang saat ini masih mendapat perawatan medis di RSUD RAA. Soewondo Pati,” katanya kepada infojateng.id.
Menurutnya, pendampingan yang ia maksud tidak hanya dari sisi fisik saja, melainkan pendampingan mental korban juga harus mendapat perhatian. “Pendampingan secara hukum juga sangat penting. Mengingat, peristiwa tersebut terjadi pada anak di bawah umur,” ungkapnya.
Ia berharap agar peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi sejumlah pihak terkait. Sehingga, harapannya tidak kembali terjadi di Kabupaten Pati.
Lebih dari itu, Nur Khoiriyah juga menekankan perihal pendidikan seksual terhadap anak-anak. Apalagi, Kabupaten Pati merupakan daerah dengan kategori ramah anak, pemerintah harus bisa menciptakan ruang aman untuk anak hingga ke pelosok desa.
“Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. Harapannya ke depan menjadi evaluasi dan renungan banyak pihak dalam rangka antisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang kembali,” urainya.(redaksi)