SEMARANG – Juru Bicara Pemerintah Achmad Yurianto, secara resmi telah menyampaikan terkait penanganan virus Corona Covid-19, bawasannya pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Surakarta telah meninggal karena positif menderita Corona. Dewasa ini, virus tersebut memang tengah menjadi momok dunia.
Menanggapi peristiwa itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun memberikan seruan agar umat muslim mengamalkan Qunut Nazilah. Pasalnya doa tersebut memiliki makna untuk meminta perlindungan dari Allah SWT dari segala marabahaya, termasuk penyebaran virus Corona Covid-19.
Di Jawa Tengah sendiri amalan itu mulai digencarkan. Terbaru, sebelum kegiatan Dzikir Akbar Sukses Ujian Nasional dimulai, dilaksanakan Sholat Ashar berjamaah yang dilanjutkan dengan membaca Qunut Nazilah oleh sang Imam pada Jumat (13/03) sore.
“Alhamdulillah fatwa-nipun pun medal, bilih awake dewe niku disuruh mengamalkan Qunut Nazilah, ingkang wau sampun kita lampahaken. (Alhamdulillah fatwanya sudah keluar, bahwa kita dianjurkan untuk mengamalkan Qunut Nazilah yang tadi sudah kita amalkan),” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen di Masjid Agung Jawa Tengah.
Melalui amalan Qunut Nazilah, lanjut Taj Yasin, harapannya agar Allah segera mengangkat penyakit yang menjadi persoalan dunia ini. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia sendiri sudah berupaya serius dalam mempersiapkan langkah pencegahan serta penanganan, agar masyarakat tidak terlalu risau.
Menututnya, ketika upaya sudah dilakukan, maka hendaklah dilengkapi dengan doa. Bagi umat muslim khususnya, diharapkan melaksanakan Qunut Nazilah agar wabah ini segera berakhir.
“Menangani virus corona, negara kita sudah menyiapkan sedemikian rupa. Rumah sakit sudah disiapkan, siapa saja yang diduga mengidap corona sudah ditracking. Penderita habis dari mana, ketemu dengan siapa, sudah kita selidiki semua,” terang Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen. (redaksi)