SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) kini tengah fokus untuk membantu petani pada penanganan pascapanen produk sorgum. Menyusul, kesiapan Pemprov Jateng dalam memanen 1.000 ton sorgum jelang akhir tahun ini.
Terlebih, produk sorgum selama ini hanya dikonsumsi pada kalangan terbatas. Semisal untuk penderita diabetes, dan lain sebagainya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng Supriyanto mengatakan, bantuan kepada petani dilakukan dengan rencana pemberian bantuan alat pengolahan panen sorgum. Selain itu, adapula pendampingan pengolahan pascapanen.
“Pendampingan kepada petani penting agar petani tidak merasa rugi mengembangkan sorgum. Menyusul pasar umum yang belum terbentuk,” jelasnya.
Dikatakan Supriyanto, selama ini pertanian sorgum di Jateng masih dilakukan secara sporadis oleh para petani.
Beberapa wilayah seperti Demak, Wonogiri dan Kabupaten Semarang mengembangkan pertanian secara mandiri. Kondisi ini tidak lepas dari pasar yang belum familiar dengan pengolahan sorgum.
Menurutnya, tanaman sorgum sebenarnya tidak memerlukan kriteria lahan subur. Tanaman ini dapat tumbuh di lahan yang sulit air sekalipun.
Ketika disinggung mengenai kemungkinan kerjasama dengan startup pengolah sorgum pemenang kompetisi rintisan digital Jateng, Supriyanto membuka pintu seluas-luasnya.
“Prinsipnya kita di sektor pertanian siap,” pungkas Supriyanto. (redaksi)