KUDUS – Deru gelora kemerdekaan terlantun syahdu dalam balutan syair-syair puisi nan mendayu-dayu. Itulah yang tergambar dalam kemeriahan acara “77 Puisi untuk Indonesia” yang diselenggarakan Rumah Khalwat Balai Budaya Rejosari (RKBBR) di Desa Rejosari, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Sabtu (27/8).
Koordinator acara, Asa Jatmiko menyampaikan, “77 Puisi untuk Indonesia” diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke-77. Selain itu, acara tersebut juga digelar sebagai peringatan hari jadi RKBBR yang bertepatan pada tanggal 24 Agustus kemarin.
“Acara ini juga menjadi ajang silaturahim anak bangsa. Sesuai dengan misi RKBBR sendiri, yakni Rumah Perjumpaan Anak Bangsa,” tutur Asa.
“Di sini kita merangkul semua kalangan, lintas agama, lintas suku, dan lintas daerah. Tidak hanya penyair saja, tapi dari semua kalangan. Semua orang bisa berpuisi,” sambungnya.
Disinggung mengenai makna kemerdekaan sendiri, Asa menegaskan, jika sekarang adalah saatnya semangat berkarya. Bukan lagi semangat sektorian atau ego kelompok.
“Kalau kita sudah sibuk berkarya, kita akan lupa dengan mengurusi orang lain. Tetapi kalau kita masih sibuk mengurusi orang lain, lantas kapan kita berkarya,” tegasnya.
Sementara itu, Tim pengelola RKBBR bidang Rumah Tangga, Tri Utomo menambahkan, dalam memaknai HUT RI, hendaknya dilakukan dengan layak.
“Terlebih pascapandemi, dimana selama ini kita terkurung, kini saatnya kita mengekspresikan diri untuk Negeri,” jelasnya.
Angka 77 dalam 77 tahun kemerdekaan RI sendiri dimaknai Tri Utomo sebagai simbol untuk menggapai “Tujuh”an – “Tujuh”an yang harus direalisasikan.
“Apalagi tahun-tahun ini kan kita mendekati Pemilu, jangan sampai bangsa ini dipecah-belah oleh ego kelompok,” ungkapnya.
“Di sini (RKBBK) kita ingin merangkul semua kalangan, meski (masih) kalangan kecil, tapi dampaknya besar. Bak Lampu Senthir, meski cahayanya remang-remang, tapi bisa menerangi sekitar,” pungkasnya.
Acara “77 Puisi untuk Indonesia” sendiri merangkul 77 seniman dari berbagai daerah di Indonesia untuk turut andil membacakan 77 puisi. (redaksi)