Pati, infojateng.id – Ratusan siswa-siswi SMPN 2 Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) antusias mengikuti sosialisasi pemilihan umum (pemilu)) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati, Sabtu (27/8/2022).
Kegiatan tersebut juga selaras dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang tengah digencarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
Kepala SMPN 2 Tayu Fajar Setyo Nugroho, S.Pd mengatakan, setiap sekolah saat ini sudah harus mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Menurutnya, kegiatan pemilihan ketua OSIS ini menjadi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pertama oleh kelas 7.
“Proyek ini sebagai salah satu kegiatan pokok pada implementasi kurikulum merdeka yang baru dilaksanakan SMP Negeri 2 Tayu pada tahun pelajaran 2022/2023,” katanya kepada infojateng.id.
Lanjut pria yang akrab disapa Fajar itu, tema yang diambil pada proyek ini adalah “Suara Demokrasi” yang mengintegrasikan empat mata pelajaran, yaitu PPKN, Bahasa Indonesia, IPS, TIK dan Matematika.
“Sebelum pelaksanaan pemilihan ketua OSIS kami mengundang KPU Kabupaten Pati untuk memberikan edukasi kepada siswa terkait demokrasi dan pemilu pada khususnya. Ini sebagai bekal pengetahuan mereka nantinya sebagai warga negara. Jadi sosialisasi dari KPU ini rangkaian kegiatan pemilihan ketua OSIS SMPN 2 Tayu periode 2022/2023 sekaligus bentuk implementasi Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber yang hadir dalam sosialisasi tersebut adalah Komisioner KPU Kabupaten Pati Haryono, SH.I, MS.I. Ia merupakan Komisioner KPU Pati Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sosialisasi dibuka dengan melempar pertanyaan kepada para siswa mengenai arti kata demokrasi yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Demos dan Kratos. Dengan antusias, satu persatu siswa maju ke depan untuk menjelaskan arti kata tersebut.
Mengusung materi tentang demokrasi yang mengacu pada pemilihan Ketua,dan Wakil Ketua OSIS, Haryono menyampaikan materi menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak-anak.
Ia menuturkan bahwa sudah selayaknya pengetahuan tentang pemilihan umum harus diberikan kepada remaja. Sebab rentang usia remaja SMP ini akan segera memiliki hak pilih ketika mereka menginjak usia 17 tahun.(redaksi)