Pati, infojateng.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tegas menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM per 1 September 2022. Sebab, kenaikan BBM yang terlalu signifikan membuat masyarakat semakin tercekik. Apalagi, baru saja Indonesia keluar dari masa sulit karena pandemi covid-19.
Tak hanya itu, dampak yang ditimbulkan dari kebijakan ini juga dipastikan merembet pada kenaikan harga di sektor yang lain.
Ketua DPD PKS Pati Narso menyampaikan keberatannya atas kenaikan harga BBM di tengan kondisi masyarakat saat ini.
Menurut Narso yang juga anggota komisi B DPRD Kabupaten Pati, kenaikan harga pada sembako dan lainnya sudah terjadi sebelum ada kenaikan BBM juga sudah terjadi. Dengan adanya kenaikan harga BBM tentunya kenaikan sejumlah kebutuhan pokok juga akan semakin meningkat.
“Kami dari PKS menolak dengan tegas atas keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih ada, pemerintah seharusnya punya empati pada masyarakat dengan tidak menambah beban masyarakat yang sudah tinggi saat ini,” ungkapnya.
“Kondisi masyarakat yang belum stabil ini seharusnya tidak diperparah dengan kenaikan BBM. Dampak kenaikan BBM pasti akan sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat yang semakin menurun. Jadi kami akan konsisten dengan suara rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM dari Pemerintah,” tegas Narso.(redaksi)