Kendal, infojateng.id – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kendal mengelar Sekolah Pasar Modal Syariah Edukasi Investasi bertempat di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Kamis (29/09/2022).
Program ini merupakan pengenalan pasar modal untuk peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat secara umum.
Acara ini turut dihadiri para Kepala OPD Kendal terkait, para Pimpinan Perusahaan, Perguruan Tinggi, Tokoh Masyarakat dan Ormas, serta diikuti oleh oara pelaku UMKM di Kabupaten Kendal.
Bupati Kendal Dico M. Ganinduto dalam sambutan yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kendal, Tavip Purnomo menyampaikan bahwa ini merupakan ikhtiar bersama untuk menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru perekonomian nasional telah mendapat pengakuan internasional dan perhatian pemangku kepentingan domestik.
“Dalam perekonomian, dikedepankannya ekonomi dan keuangan syariah diharapkan menjadi lokomotif yang mengantarkan Indonesia mencapai tujuan pembangunan yang menyejahterakan dan berkeadilan,” kata Tavip.
Tavip juga mengatakan, pemerintah pun terus mendukung pengembangan industri keuangan syariah nasional untuk menjadikan Indonesia pusat keuangan syariah dunia, dan salah satu tugas bersama mengupayakan cita-cita besar ini.
“Keberadaan industri keuangan syariah yang kuat penting untuk mendorong pengembangan industri produk halal Indonesia, termasuk UMKM, agar semakin berdaya saing di ranah domestik dan global,” jelasnya.
Sementara Ketua MES Kendal M. Irkham Fukhuludin menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama dari Masyarakat Ekonomi Syariah dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) IDX, agar masyarakat Kendal khususnya bisa melek tentang investasi.
Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan, kegiatan ini, juga untuk memberikan sosialisasi dan pengenalan instrumen investasi yang legal yang diakui negara, sehingga bisa menghindari dari berbagai macam investasi bodong yang sekarang sedang marak.
“Selain itu, masyarakat diarahkan supaya bisa berinvestasi di instrumen yang syariah, agar bisa memberikan keselamatan dalam berinvestasi,” tutur Irkham.
Irkham berharap, kedepan MES Kendal akan membuat galeri pasar modal syariah pertama di Kabupaten Kendal.
“UMKM Kendal harus memiliki produk sertifikat halal, karena secara regulasi sudah merupakan kewajiban, diamanahkan melalui UU dan juga menjamin kwalitas produk UMKM itu sendiri, sehingga diharapkan mampu meningkatkan benefit bagi UMKM,” tandasnya.
Perlu diketahui juga, lanjut Irkham, saat ini MES Kendal sudah menyiapkan 4 orang Pendamping Proses Produksi Halal bersertifikat yang bisa membantu UMKM Kendal untuk mengajukan sertifikasi halal self declare, dan tim ini siap membantu secara gratis.
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pembicara Dery Yustria, dari IDX Islamic. Dalam pemaparannya Dery menyampaikan bahwa pasar keuangan Investasi bidang keuangan hanya dipasar modal syariah. Bedanya komoditasnya/bisnisnya harus halal dan caranya harus halal.
“Saham yang tergolong syariah selalu mengacu berdasarkan Dewan Syariah Nasional dan akan dievaluasi setiap 6 bulan sekali,” ujar Dery.
Menurut Dery, untuk memilih instrumen investasi perlu diperhatikan 2 hal, yaitu aspek legalitas berupa terdaftar di bursa efek dan aspek syariahnya, karena aspek syariah merupakan jalan selamat. Selain itu perlu juga dihindari resiko berupa kebangkrutan dan gagal bayar, karena biasanya resiko kegagalan dalam investasi berupa kesulitan likuiditas oleh perusahaan.
Sedangkan untuk narasumber kedua, Nico Pracahya dari Trainer of Phintraco Sekuritas menyampaikan, saat ini 60,64% saham di Bursa Efek Indonesia merupakan saham syariah. Jadi saham syariah saat ini merupakan mayoritas yang diperdagangkan di BEI.
“Untuk kemudahan dan menjamin kesyariahan saham yang diperjualbelikan, sudah tersedia aplikasi, dan saat ini juga mudah untuk membuat pembukaan rekening efek syariah melalui online,” ungkap Nico. (eko/redaksi)