SEMARANG – Sebanyak 5.000 liter cairan disinfektan disemprotkan di jalan-jalan protokol di Kota Semarang menggunakan mobil watercanon milik Brimob Polda Jawa Tengah (Jateng). Hal tersebut tak lepas dari upaya Polda Jateng dalam mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
Mobil yang sejatinya difungsikan sebagai tameng dalam menghalau saat ada aksi massa itu, diubah menjadi alat penyemprotan cairan disinfektan di sepanjang Jalan Pahlawan, Lingkar Simpang Lima, Tugu Muda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran.
Kanit KBR Den Gegana Satuan Brimob Polda Jateng Ipda Arif selaku perwira pengendali mengatakan, kegiatan penyemprotan tak lain untuk mencegah penyebaran virus korona di sepanjang jalan utama di kawasan jantung Ibu Kota Jateng tersebut.
“Tentunya Brimob dan Polda Jateng tutut berupaya untuk mencegah penyebaran virus ini. Karena di Semarang ini sudah ada yang ODP dan positif. Ini kami lakukan agar tidak ada lagi yang tertular,” tegasnya.
Kegiatan penyemprotan itu sendiri juga diikuti oleh iring-iringan mobil PJR Lantas, mobil patroli Sabhara, mobil Kimia, Biologi, dan Radioaktif (KBR) Gegana, dan mobil Hiace KBR Gegana. Diharapkan agar masyarakat juga merespon baik imbauan kepolisian untuk tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menegaskan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemprov Jateng terkait pencegahan dan pengamanan virus korona. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi ke masyarakat serta upaya pencegahan dengan penyemprotan disinfektan.
“Yang paling penting adalah kita melakukan persiapan-persiapan di Rumah Sakit Bhayangkara Polri. Dipersiapkan satu lantai khusus sebagai ruang isolasi. Ada 36 kamar yang dipersiapkan untuk mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengisolasi pasien Covid 19,” paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengaku saat ini alat pelindung diri (APD) semakin langka di pasaran. Tak hanya itu, handsanitizer dan masker pun kian sukar ditemui di pasaran. Terkait kelangkaan masker, Rycko telah memerintahkan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng untuk terus berkoordinasi dengan para produsen supaya memperbanyak produksi.
“Jalau ketersediaan bahan pokok Alhamdullilah masih cukup stabil. Khusus untuk handsanitizer, Rumah Sakit Bhayangkari Polri meracik sendiri dan ini kita bagikan kepada seluruh anggota Polda yang melaksanakan tugas di lapangan, termasuk untuk bantuan kepada masyarakat. Kami juga mengontrol harga yang dijual,” pungkasnya. (redaksi)