KUDUS – Dalam upayanya mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19), Universitas Muria Kudus (UMK) Peduli dengan membuat face shield yang akan diberikan secara gratis kepada tenaga medis. Tak hanya itu, UMK Peduli juga sedang menyiapkan masker, coverall hazmat, disinfektan dan lainnya kepada yang membutuhkan, terkhusus bagi tenaga medis.
Ketua Unit Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L) UMK, Andy Prasetyo Utomo mengungkapkan bawasannya pihaknya sudah melakukan penghimpunan dana, terutama dari civitas akademika UMK.
”Ada sumbangan pribadi yang masuk dan pemotongan gaji dosen dan karyawan sebanyak 2,5 persen,” kata Andy Prasetyo kemarin.
Bantuan berupa barang dinilai lebih efektif dibanding uang, lantaran langka nya APD saat ini
Berdasarkan diskusi yang dilakukan, bantuan yang akan diberikan tidak semua berupa uang, melainkan berbentuk barang. Salah satunya disinfektan, alat pelindung diri (APD), coverall hazmat, masker, hingga face shield yang dibuat dosen dan karyawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMK yang bekerjasama dengan Cimeds UGM.
Bantuan berbentuk barang juga dilatarbelakangi akan sulitnya mendapatkan APD, sehingga pihaknya menilai akan lebih efektif jika bantuan berupa barang. Apalagi tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan virus Corona.
”Kami bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), untuk mengecek barang yang dibuat atau diberikan sudah sesuai standar atau tidak,” imbuhnya.
Untuk face shield yang dibuat sudah diberikan kepada IDI untuk dicek, dan hasilnya sudah sesuai standar. Hal tersebut tentu tidak lepas dari pihaknya yang juga sudah menjalin kerjasama dengan Cimeds UGM, yang memang fokus dalam membuat peralatan medis.
“Bantuan akan diberikan kepada beberapa rumah sakit yang ada di Kabupaten Kudus dan sekitarnya. Namun direncanakan diberikan kepada IDI Kudus, karena mereka yang mengetahui detail kebutuhan masing-masing rumah sakit,” tandas Andy.
Sementara itu, Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMK, Sugeng Selamet menambahkan, untuk pembuatan face shield tahap pertama ini memang kerjasama dengan Cimeds UGM. Sementara untuk tahap kedua, jika memang masih dibutuhkan tentu bisa dibuat sendiri atau UMK Peduli.
“Dalam pembuatannya, untuk desain ada pengembangan, salah satunya sepertinya tidak adanya engsel, saat ini sudah dibuakan engsel. Sehingga Face shield bisa dibuat tutup ketika dibutuhkan,” paparnya.
Face shield yang dibuat menggunakan plastik mika dengan ketebalan 0,3 milimeter. Untuk panjangnya 32 sentimeter dan lebarnya 38 sentimeter. Plastik mika yang digunakan cukup bening, sehingga tidak mengganggu penglihatan tenaga medis saat penanganan. ”Ada pengembangan, namun paling utama sudah sesuai standar,” tutupnya. (redaksi)