Jepara, infojateng.id – Para administrator di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dikenalkan dengan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis dan Terintegrasi (Srikandi). Platform digital ini direncanakan mulai dioperasionalkan pada tahun depan.
Sebelum resmi diluncurkan, aplikasi Srikandi ini terlebih dulu perlu diatur setelannya. Disesuaikan dengan struktur pegawai di masing-masing perangkat daerah. Tahap berikutnya diadakan pelatihan bagi para pengguna. Demikian mengemuka pada sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) di aula Sultan Hadlirin Gedung OPD Bersama, Selasa (4/10/2022).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, mengungkapkan bahwa aplikasi Srikandi ini sangat penting dalam lingkup pemerintahan. Demi mendorong terwujudnya tata kelola kearsipan yang baik sebab berbasis digital. Oleh karenanya, seluruh peserta diminta betul-betul memahami teknis cara mengoperasionalkannya.
“Ini sebagai star, jangan sampai macet. Harapan kami untuk pendampingan dan pembinaannya bisa terus,” ujar Edy.
Menurut Edy, adanya sosialisasi dan bimtek tersebut parameter penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, serta implementasi Smart City di Kabupaten Jepara bisa semakin naik.
Jika penerapan aplikasi Srikandi optimal, maka efisiensi dapat terjadi baik dari sisi waktu hingga anggaran belanja alat tulis kantor. Termasuk dalam hal tanda tangan maupun disposisi surat bisa melalui elektronik. Meski begitu, diperlukan pula infrastruktur teknologi yang memadai. Seperti kondisi kelistrikan sampai keandalan jaringan internet.
“Peningkatan tidak masalah asal sesuai, penghematannya nanti kita hitung sehingga balance,” jelasnya.
Edy juga menginstruksikan agar aktivitas itu juga dibarengi dengan sistem keamanan siber yang ketat. Langkah lain adalah membuat sistem pencadangan (backup) data, sebagai antisipasi dari ancaman peretasan.
“Kita tidak perlu khawatir, tapi harus hati-hati. Maka kita harus mempunyai backup arsip,” tandasnya.
Sementara Kepala Diskarpus Jepara, Umar Chotob, sebelumnya menyampaikan sosialisasi dan bimtek ini dalam rangka memudahkan komunikasi serta koordinasi mengenai pengiriman dokumen.
Tujuannya, lanjut dia, mempermudah dalam mengakses informasi terkait kearsipan. Selain cepat juga akurat, sehingga dapat meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan menjadi lebih optimal.
“Selain mempermudah akses informasi juga untuk meningkatkan efisiensi,” terangnya.
Kegiatan tersebut melibatkan peserta 50 orang. Mereka merupakan administrator tiap-tiap perangkat daerah, termasuk admin kecamatan, dan dari bagian-bagian di Sekretariat Daerah. Dua narasumber dihadirkan sebagai pemateri, Kepala Bidang (Kabid) Kearsipan Diskarpus Jepara Budi Bawa Yuwana, bersama arsiparis ahli muda Dwi Ariyani.
Pada kesempatan yang sama Kabid Kearsipan Budi Bawa Yuwan menjelaskan, setelah bimtek kali ini tugas para admin adalah melakukan setting aplikasi Srikandi di instansi masing-masing. Sesuai struktur organisasi mulai para pejabat hingga staf. Berikutnya, akan ada pelatihan sebagai pengguna (user). Setelah bisa, selanjutnya dilakukan uji coba penggunaan.
“Itu dulu, nanti di tahun 2023 baru kita lakukan bimtek lagi sebagai user, penggunaan dan mengoperasionalkannya,” tutur Budi.
Budi menambahkan, sedangkan terkait peluncuran secara resmi platform tersebut, dilaksanakan sesudah para pengguna lancar dalam mengoperasionalkannya.
“Nantinya, peluncuran dilakukan terangkai dengan penetapan gerakan nasional sadar tertib arsip,” tutupnya. (eko/redaksi)