Pati, infojateng.id – Banyak benda-benda pra sejarah hingga masa Hindu-Budha ditemukan di Wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng). Untuk itu, perlu ada museum di Bumi Mina Tani untuk menyimpan dan merawat benda-benda tersebut.
Sejarawan Kabupaten Pati Ragil Haryo Yudiartanto mengatakan, keberadaan museum dalam rangka menyimpan benda-benda bersejarah yang ditemukan. Sehingga bisa dirawat sesuai dengan prosedur.
“Banyak tersebar peninggalan bersejarah mulai dari bangunan hingga berupa benda-benda arkeologi. Mulai masa pra sejarah, masa Hindu-Budha, ada semua di Pati. Sayangnya belum ada fasilitas untuk menyimpannya sesuai dengan standar,” katanya
Ragil memaparkan, ada puluhan situs bersejarah yang telah teridentifikasi di Kota Mina Tani. Sebarannya hampir merata di semua kecamatan di Kota Mina Tani. Bahkan, Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta juga sudah meneliti lebih lanjut sejumlah situs.
Seperti di situs Pomahan Ajar yang terletak di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari. Di sekitar Situs Pomahan Ajar ini ada temuan lepas berupa fragmen gerabah, figure terakota, keramik asing, serta lingga patok yang akumulasi jumlahnya sekitar 22 keping.
Selain benda-benda bersejarah pada masa lalu ini juga di sekitar Desa/Kecamatan Bageng yang dimiliki warga setempat.
Hasil pendataan diperoleh informasi berupa sebuah tutup dari keramik, sebuah bata kuna, gandik sebanyak 2 buah, fragmen figurin sebanyak 3 buah, dan fragmen miniatur candi sebanyak 2 buah
Bisa Jadi Wisata Edukasi, Sayang Tak Dapat Respon Positif Pemerintah
Tak hanya sebagai tempat penyimpanan dan perawatan, keberadaan museum juga menjadi wahana yang baik untuk wisata edukasi tentang peninggalan sejarah.
Menurut Ragil, pihaknya bersama sejumlah pihak sudah pernah mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk membangun museum melalui musrenbang. Sayangnya, usulan tersebut belum mendapat perhatian dan respon positif dari pemerintah daerah.
“Keberadaan museum ini penting untuk menyelamatkan temuan-temuan benda arkeologis di Pati jangan sampai rusak, hilang atau jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” imbuh Ragil.(redaksi)