SEMARANG – Rendahnya tingkat ksadaran masyarakat untuk melindungi diri dari penyebaran Covid-19 dengan menggunakan masker membuat Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah (Jateng) harus turun tangan mengingatkan warganya secara langsung. Ganjar terus menggiatkan sosialisasi tentang kewajiban menggunakan masker saat keluar rumah.
Usai mensosialisasikan secara intens di medsos, Ganjar kini gencar melakukan sosialisasi pentingnya memakai masker dalam kegiatan sehari-hari. Hal tersebut nampak saat ia gowes keliling Semarang, Rabu (8/4) pagi, Ganjar getol mengedukasi warga terkait pentingnya memakai masker saat keluar rumah.
Tak hanya asal suruh, Ganjar juga membawa stok masker di sepedanya untuk dibagikan kepada masyarakat. Emak-emak yang sedang belanja serta tukang becak pun menjadi sasarannya.
“Nek metu ngomah nganggo masker (kalau keluar rumah pakai masker), ben nek ngomong ora muncrat (biar kalau bicara tidak muncrat). Bu, nganggo masker kui sing dodol (itu yang jualan pakai masker),” kata Ganjar berteriak.
Emak-emak yang tengah asyik berbelanja terkejut dengan himbauan itu. Sadar bahwa yang sedang bicara adalah orang nomor satu di Jateng, mereka kemudian mendekat dan menyampaikan keluhan mereka terkait masker.
“Masker larang pak, angel digoleki (maskernya mahal pak, sulit dicari),” kata salah satu warga.
Mendengar keluhan warganya, sontak Ganjar langsung membagi-bagikan masker kain yang dibawanya. Sembari membagi masker, Ganjar juga mengedukasi bahwa masker tidak harus diperoleh dengan cara membeli.
“Nggawe dhewe iso (buat sendiri bisa), nganggo kain sarung, daster opo sprei (pakai sarung, daster atau sprei). Sing penting tengahe dikei tisu (yang penting tengahnya diberi tisu),” ucap Ganjar.
Salah satu warga Peterongan, Sarwi (45), mengatakan bawasannya selama ini dirinya memang tidak biasa keluar rumah menggunakan masker. Selain belum punya, ia juga masih belum sadar akan pentingnya menjaga diri.
“Belum punya, karena belinya susah. Ini tadi diedukasi pak Ganjar dan dikasih masker. Terimakasih pak, nanti maskernya saya pakai terus,” kata dia.
Sejumlah tukang becak yang sedang mangkal menunggu penumpang juga terkejut dengan kedatangan Ganjar. Mereka yang tidak memakai masker, langsung memakai masker yang dibagikan Ganjar dan tim sepedaannya.
“Ini langsung saya pakai. Bagus ya, pemerintah hadir untuk melindungi masyarakat kecil seperti kami biar tidak terkena virus. Semoga semuaya sehat dan kondisinya cepat membaik,” kata Sarto (56), tukang becak di kawasan Kampung Kali Semarang.
Ganjar sendiri mengatakan, kesadaran masyarakat untuk memakai masker saat keluar rumah di tengah merebaknya wabah covid-19 memang harus terus digenjot. Ia menargetkan, 35 juta warga Jateng tertib memakai masker saat bepergian.
“Sosialisasi akan terus kami lakukan dengan menggandeng seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya. Ini penting untuk menahan diri dari bahaya covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ganjar merasa prihatin dengan masih banyaknya masyarakat yang enggan memakai masker dengan alasan mahal dan sulit dicari. Padahal, masker tidak harus seperti yang dipakai tenaga medis, karena masker buatan sendiri dari kain juga bisa melindungi.
“Bisa pakai masker kain, buat sendiri di rumah. Ini awet dan bisa dicuci. Kalau masyarakat sadar, maka semua akan terjaga dan sehat semuanya,” tutupnya. (redaksi)