Magelang, infojateng.id – Usaha Yangko Ekaeco khas Borobudur berkembang pesat berkat Lapak Ganjar. Bukan hanya mengalami peningkatan permintaan, melainkan juga menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Yangko Ekaeco Borobudur yang kali pertama dirintis Eka Yulia Astutik warga Tingal Wetan RT 5 RW 2, Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang awalnya hanya berproduksi kecil-kecilan. Dan penjualannya model cash of delivery (COD).
“Awal mula tahun 2019 saya sama ibu mencoba membuka usaha. Ibu yang buat yangko dan saya yang memasarkan. Awalnya sistem cash of delivery (COD),” kata Eka saat ditemu8 di rumahnya, Sabtu (15/10/2022).
Bersama ibunya, Eka terus mengembangkan usahanya itu. Hingga saat ia mencoba peruntungan dengan mengikutsertakan promosi di Lapak Ganjar.
“Saya melihat di Instagram pak Ganjar Pranowo itu ada Lapak Ganjar, saya posting yangko ini dan alhamdulillah direpost. Setelah itu DM pada masuk dan pesanan datang semua dari berbagai daerah,” lanjutnya.
Pesanan itu lebih luas, bukan hanya dari wilayah Magelang saja. Di antaranya Semarang, Salatiga, Cilacap, dan luar daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Bali. Produknya bisa dilihat di akun Instagram @yangkoekaeco.
“Peningkatan mencapai 80 persen. Sehingga saat ini omzet mencapai Rp30 juta per bulan, tapi itu naik-turun,” paparnya.
Meningkatnya permintaan itu, Eka pun merekrut karyawan untuk membantu produksi. Saat ini, ia memiliki 12 karyawan, yang mayoritas dari desa setempat.
“Kita menambah karyawan karena kalau dua orang kita tidak mampu. Alhamdulillah menambah sekitar 12 orang. Kita bisa membantu tetangga yang belum punya pekerjaan,” ungkapnya.
Selain itu, Eka juga terus berinovasi kualitas yangko dengan menambah varian rasa. Seperti original, wijen, keju, pandan, cokelat, strawberry, taro, red velvet, oreo, greentea, durian, mix dan choco crunchy.
“Alhamdulillah Lapak Ganjar sangat membantu sekali. Dulunya 50 box per hari, sekarang kita pernah sampai 1000 box per hari,” tandasnya. (eko/redaksi)