Kendal, infojateng.id – Bupati Kendal Dico M. Ganinduto menghadiri Pengajian Umum dalam rangka Haul ke-37 Almaghfurlah Kiai Musyaffa’ di Pondok Pesantren Al-Musyaffa’ Kampir Desa Sudipayung Kecamatan Ngampel, Kamis (27/10/2022).
Turut hadir Fokopimda Kendal, Camat Ngampel Mugiono, Kepala Desa Sudipayung, Yusuf, Syuriah PC. NU Kendal, KH. Izzudin Abdussalam, dan dihadiri tokoh masyarakat dan para santri dari Ponpes tersebut.
Bupati Dico menyampaikan sangat bahagia bisa menghadiri Haul salah satu Ulama Kendal Almaghfurlah Kiai Musyaffa’
“Haul merupakan tradisi untuk terus kita lestarikan, sebagai penghargaan kepada para tokoh agama atau alim Ulama yang telah meninggal dunia seperti Almaghfurlah Kiai Musyaffa’. Dimana semasa beliau telah berjuang untuk syiar agama Islam,” ujar Dico.
Dico juga mengajak untuk menjadikan kegiatan ini sebagai motivasi kita bersama untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah, serta memperkuat persatuan dan kesatuan, dalam mewujudkan tata kehidupan masyarakat Kendal yang aman, nyaman, tenteram, damai dan semakin sejahtera.
Bupati Kendal juga meminta doa dari para Alim Ulama, para Kiai, para Masyayikh, tokoh masyarakat dan semua yang hadir untuk bersama-sama mendoakan agar seluruh kegiatan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Kendal dapat berjalan lancar.
“Mari kita bergandengan tangan, bersatu padu, untuk selalu guyub dan rukun, serta menciptakan Kendal yang aman, damai dan kondusif, guna terwujudnya Kendal Handal, Unggul, Makmur, dan Berkeadilan,” ujarnya.
Pengasuh ponpes Al Musyaffa, KH. Mukhlis, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kendal yang sudah hadir dalam acara Haul Akbar yang ke 37 KH. Musyaffa’.
“Terimakasih Pak Bupati sudah datang dalam acara haul. Semoga membawa keberkahan bagi semua,” ucap KH. Mukhlis
Diungkapkannya, bahwa KH. Musyaffa’ lahir pada tahun 1916 di Dukuh Kampir Desa Sudipayung Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal, beliau merupakan anak ke-4 dari enam bersaudara, dari pasangan H. Umar Maksum dan Hj. Hindun (Nyai Remben). Beliau mengenyam pendidikan sekolah rakyat tahun 1925-1928, dan melanjutkan pendidikan di beberapa pondok pesantren.
“Dalam kehidupannya, Kiai Musyaffa’ dikenal dengan sosok kiai yang tekun, pemurah sabar, tawadhlu, telaten ngurusi santri dan umat, penyayang, dan wira’i dalam menjaga diri dari barang makruh apalagi haram, serta mudah bergaul dengan siapapun tanpa memandang masyarakat ataupun pejabat,” terangnya. (eko/redaksi)