Oleh: Sri Nuryani, S.Pd, TK Karangasem, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah
Tumbuh kembang anak perlu dipantau dari berbagai aspek, baik fisik, psikologis dan social. Kemampuan kognitif pada anak usia dini diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Anak usia dini dapat memperoleh pengetahuan dan mengembangkan kemampuan kognitifnya melalui pengalaman yang dilakukan secara langsung dan anak terlibat di dalamnya.
Pestalozzi berpandangan bahwa cara terbaik belajar bagi anak usia dini adalah memanipulasi pengalaman anak, seperti halnya belajar menghitung, mengukur, merasakan dan menyentuh (Masnipal, 2018).
Dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tingkat capaian perkembangan anak usia 5-6 tahun dalam berpikir logis disebutkan salah satunya bahwa anak dapat mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: lebih dari, kurang dari, dan paling/ter, serta anak dapat mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya.
Kemampuan mengenal konsep ukuran adalah kemampuan konsep matematika anak dalam mempersepsikan ciri-ciri benda berdasarkan banyak-sedikit. Septikasari (2015), pengenalan konsep ukuran dapat dilakukan dengan menggunakan media ajar konkret atau praktek pembelajaran secara langsung. Hal tesebut juga sejalan dengan pendapat Osborne (Reys et al., 2014) yang mengemukakan bahwa kemampuan mengenal konsep ukuran dan keterampilan mengukur akan bermakna apabila anak rutin melakukan pengukuran dan melalui praktek secara langsung.
Loose part menjadi salah satu media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Puspita (2019), Loose parts merupakan alat dan bahan yang memfasilitasi rasa ingin tahu anak secara alami. Steamfli dalam SyafiI dan Dianah (2021), mengatakan bahwa dengan Loose Parts anak-anak diberikan kesempatan untuk bermain dengan bebas dan tidak didominasi oleh peran orang dewasa. Teori ini memberikan informasi kepada guru tentang bagaimana lingkungan berperan untuk menciptakan pengalaman bermain yang beragam pada anak.
Pembelajaran Loose Parts merupakan strategi yang dapat digunakan anak dalam mengembangkan keterampilannya karena menggunakan bahan yang berasal dari lingkungan sekitar dibandingkan dengan menggunakan mainan buatan pabrik.
Model pembelajaran dengan metode pembelajaran tersebut dapat memudahkan anak dalam mengingat, karena anak akan peka terhadap sesuatu yang berkesan, selain itu anak merasa senang jika dikaitkan dengan alat peraga yang ada disekitar mereka.
Hasil dari pembelajaran konsep ukuran menggunakan media loose parts menunjukkan bahwa pembelajaran efektif membuat anak mampu mengklasifikasi tentang banyak dan sedikit.(*)