SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta bupati dan wali kota di wilayahnya untuk menyediakan lahan pemakaman bagi jenazah pasien covid-19. Hal itu dituangkan Ganjar dalam Surat Edaran Gubernur Jateng Nomor 443.5/0007521 tertanggal Kamis, 17 April 2020.
Dalam surat tersebut, gubernur mendesak bupati/wali kota untuk mengambil langkah strategis menyediakan tanah pemakaman korban Covid-19 dengan mempertimbangkan kondisi mendesak. Penyediaan lahan dengan mengoptimalkan penggunaan aset tanah milik pemerintah kabupaten/kota, sesuia ketentuan yang berlaku.
Aturan dimaksud di antaranya, PP 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Permendagri 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Ketentuan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan, dan Perpres Nomor 71 Tahun 2012, tentang Penyelenggaraan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum beserta perubahannya.
Pengadaan tanah untuk pemakaman itu, juga berpedoman pada Pasal 60 tahun 2013, terkait teknis pelaksanaan persiapan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Terakhir, adalah pasal 49 undang-undang nomor 2 tahun 2012.
“Perlu ketersediaan lahan untuk jenazah korban akibat Corona Virus Disease (Covid-19), termasuk tenaga kesehatan yang meninggal dunia. Hal tersebut agar tidak terulang kembali timbulnya kekhawatiran warga masyarakat, terhadap penularan Covid-19, yang berujung pada penolakan pemakaman jenazah korban virus dimaksud,” jelas Ganjar.
Terakhir, dia meminta agar setiap kepala daerah di wilayahnya melaporkan perkembangan pengadaan tanah makam bagi jenazah Covid-19. (redaksi)