Optimisme Eksistensi Aksara Jawa

infojateng.id - 2 Juni 2022
Optimisme Eksistensi Aksara Jawa
Fatkhurahman, S.Pd. - (infojateng.id)
Penulis
|
Editor

*Oleh : Fatkhurahman, S.Pd.
Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 2 Tayu, Kabupaten Pati

Revolusi Industri 4.0 menjadikan globalisasi akan meningkat lebih pesat karena teknologi yang memudahkan mobilisasi informasi menjadi lebih cepat dan mudah. Hal ini membuat budaya Jawa, salah satunya aksara Jawa tertantang eksistensinya. Orang Jawa sangat terbuka dengan masuknya budaya luar, sehingga intensitas penggunaan Aksara Jawa semakin menurun (Suryadinata, 2000). Masyarakat Jawa, terutama generasi muda banyak yang tidak mengenal aksara Jawa. Sebagian besar dari mereka mengetahui keberadaannya, namun kebanyakan sudah tidak dapat membaca dan menulis aksara Jawa.

Pemahaman Aksara Jawa sangatlah penting, terutama untuk mengetahui sejarah seperti yang dikatakan oleh Adisasmito bahwa pemahaman Aksara Jawa berguna untuk mengetahui cerita sejarah Jawa seperti Ramayana, Mahabarata, dan cerita-cerita Hindu-Budha pada jaman dahulu (Adisasmito, 2010). Menurutnya pemahaman masyarakat tentang aksara Jawa membuat masyarakat Jawa kehilangan jati diri sebagai orang Jawa. Asmorotedjo (2019) menyampaikan bahwa menurunnya pemahaman aksara Jawa membuat orang Jawa mulai kehilangan jati diri dan identitas yang biasanya disebut sebagai “Wong Jawa Ilang Jawane”.

Pemahaman tentang aksara Jawa di masyarakat ini jelas mengkhawatirkan, terlebih sekarang ini sangat masif budaya asing yang menggerus nilai-nilai lokal akibat globalisasi. Apabila tidak ada tindakan nyata, aksara Jawa akan mulai ditinggalkan oleh oleh masyarakat terutama generasi muda.

Kekhawatiran akan tergerusnya eksistensi aksara Jawa sebagai dampak dari globalisasi memang hal yang wajar. Namun kekhawatiran itu tidak perlu berlebihan, karena sebenarnya sudah banyak kebijakan dan upaya yang mengarah kepada pelestarian aksara Jawa. Contohnya kebijakan pemerintah daerah Jawa Tengah pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 55 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Basa, Sastra, dan Aksara Jawa. Dalam kebijakan tersebut diatur tentang penggunaan aksara Jawa di masyarakat dilakukan dengan menuliskan aksara Jawa sebagai pendamping bahasa Indonesia pada nama/identitas jalan, kantor Pemerintah Daerah dan Kabupaten/Kota, serta instansi lain di Jawa Tengah. Hal ini merupakan bukti kepedulian pemerintah daerah Jawa Tengah akan eksistensi aksara Jawa di tengah-tengah masyarakat.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) juga sangat konsen dengan upaya pelestarian aksara Jawa. Program digitalisasi aksara Jawa adalah salah satu upaya luar biasa yang dilakukan Kundha Kabudayan DIY. Bahkan inovasi juga dilakukan dengan menampilkan artikel khusus beraksara Jawa di website Kundha Kebudayan (Dinas Kebudayaan). Program dan langkah nyata juga dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam upaya pelestarian aksara Jawa.

Hal yang sangat menggembirakan adalah munculnya aplikasi-aplikasi yang menggunakan aksara Jawa. Aplikasi ini dapat ditemukan dan diunduh di Playstore Handphone Pintar berbasis android dan Appstore di Handphone Pintar berbasis IOS. Aplikasi berfungsi sebagai media belajar aksara Jawa, ada yang berupa materi belajar dan ada yang berwujud game atau permainan sebagai media belajar aksara Jawa. Menurut Talak-Kiryk, game dapat meningkatkan kreatifitas, kemandirian, dan critical thingking sehingga game cocok untuk media belajar bahasa (Talak-Kiryk, 2010). Media digital ini merupakan oase di tengah keringnya semangat belajar aksara Jawa. Pendekatan baru terutama bagi generasi muda sangat dibutuhkan agar kembali muncul semangat dan motivasi tinggi untuk belajar aksara Jawa.

Kekhawatiran yang berlebihan terhadap punahnya aksara Jawa tidak perlu dilanjutkan. Sudah selayaknya seluruh elemen masyarakat terutama masyarakat Jawa optimis terhadap lestarinya aksara Jawa. Namun dari kebijakan-kebijakan dan upaya pelestarian aksara Jawa harus didukung dan ikut melakukan aksi nyata mulai dari hal kecil dari diri pribadi kita untuk pelestarian aksara Jawa.

Bagi kita yang berprofesi sebagai guru dapat mendesain dan melaksanakan pembelajaran inovatif agar peserta didik dapat belajar dengan semangat dan motivasi tinggi. Selain itu guru dan yang bekerja di kantor-kantor pemerintahan dan swasta juga dapat mengupayakan penulisan papan-papan nama ruang dan instansi di sekolah ditulis menggunakan aksara Jawa sebagai pendamping bahasa Indonesia.

Bagi masyarakat pada umumnya juga dapat berkontribusi dengan membuat papan-papan nama jalan dan media-media publikasi masyarakat dengan menggunakan aksara Jawa. Penggunaan aksara Jawa juga dapat digunakan pada penulisan nama dan alamat yang ditempelkan di depan rumah masing-masing sebagai pendamping bahasa Indonesia.

Kegiatan-kegiatan dengan tema aksara Jawa juga perlu dilakukan di masyarakat sebagai wahana pelestarian aksara Jawa. Selama ini lebih sering kegiatan lomba menulis dan membaca aksara Jawa secara konvensional. Perlunya kegiatan lain yang lebih inovatif sebagai upaya pelestarian aksara Jawa. Misalnya kegiatan lomba melukis dinding atau dikenal istilah mural juga popular di kalangan anak muda zaman sekarang dalam berekspresi tentu bila dikemas dengan format Hanacaraka dan dikompetisikan dapat pula menjadi media efektif dalam mengenalkan aksara Jawa. Mural Hanacaraka dapat diaplikasikan pada dinding di lokasi strategis, sehingga terlihat khalayak luas yang cocok untuk media promosi yang menarik.

Kebijakan dan upaya-upaya pelestarian aksara Jawa diharapkan dapat menyelamatkan kekayaan budaya tulis masyarakat orang Jawa dari kepunahan dan menyebarluaskannya kembali kepada masyarakat. Sudah semestinya, semua orang, terutama masyarakat Jawa bergerak dan optimis untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikan aksara Jawa.(*)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Keuangan Rp119,4 Miliar untuk Jepara

Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Keuangan Rp119,4 Miliar untuk Jepara

Eks Karesidenan Pati   Pemerintahan
Peringati HUT ke – 475, Pj Gubernur Jateng Apresiasi Kinerja Pembangunan Pemkab Jepara

Peringati HUT ke – 475, Pj Gubernur Jateng Apresiasi Kinerja Pembangunan Pemkab Jepara

Eks Karesidenan Pati   Pemerintahan
Polres Jepara Sabet Dua Penghargaan Terbaik dari KPPN Kudus

Polres Jepara Sabet Dua Penghargaan Terbaik dari KPPN Kudus

Eks Karesidenan Pati
Peserta Seleksi Anggota Polri Ikuti Pemeriksaan Administrasi Awal di Polres Jepara

Peserta Seleksi Anggota Polri Ikuti Pemeriksaan Administrasi Awal di Polres Jepara

Eks Karesidenan Pati
Timnas Indonesia U-23 Sukses Kalahkan Australia, Asa Lolos Grup Terbuka

Timnas Indonesia U-23 Sukses Kalahkan Australia, Asa Lolos Grup Terbuka

Info Jateng
Rawat Warisan Budaya, Ribuan Warga Klaten Ikuti Tradisi Syawalan Bukit Sidoguro

Rawat Warisan Budaya, Ribuan Warga Klaten Ikuti Tradisi Syawalan Bukit Sidoguro

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Seni & Budaya
Ratusan Kapal Nelayan di Jepara Meriahkan Pelarungan Kepala Kerbau

Ratusan Kapal Nelayan di Jepara Meriahkan Pelarungan Kepala Kerbau

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Pesta Lomban Sukses Digelar, Kapolres Jepara Apresiasi Sinergitas Ratusan Personel Pengamanan Gabungan

Pesta Lomban Sukses Digelar, Kapolres Jepara Apresiasi Sinergitas Ratusan Personel Pengamanan Gabungan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Hari Pertama Masuk Kerja, ASN Pelayanan Publik Wajib Hadir

Hari Pertama Masuk Kerja, ASN Pelayanan Publik Wajib Hadir

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Memasuki Usia Ke-58 Kabupaten Batang, Pj Bupati Beberkan Prestasi

Memasuki Usia Ke-58 Kabupaten Batang, Pj Bupati Beberkan Prestasi

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Batang di Mata Kemendagri: Pembangunan Berkelanjutan dan Pemerintahan Efektif

Batang di Mata Kemendagri: Pembangunan Berkelanjutan dan Pemerintahan Efektif

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng   Pemerintahan
Capai Rp3,1 Triliun, Nana : Potensi Zakat di Jateng Perlu Terus Ditingkatkan

Capai Rp3,1 Triliun, Nana : Potensi Zakat di Jateng Perlu Terus Ditingkatkan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Pj Gubernur : Pelaksanaan Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Jateng Lancar

Pj Gubernur : Pelaksanaan Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Jateng Lancar

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Pimpin Apel Perdana Seusai Lebaran, Nana Sudjana : Berikan Pelayanan yang Terbaik

Pimpin Apel Perdana Seusai Lebaran, Nana Sudjana : Berikan Pelayanan yang Terbaik

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Libur Lebaran, WBP Lapas Batang Luapkan Kebahagiaan Bersama Keluarga

Libur Lebaran, WBP Lapas Batang Luapkan Kebahagiaan Bersama Keluarga

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Wakili Indonesia, 10 Atlet Bertalenta Khusus Asal Jateng Berlaga di Bangladesh

Wakili Indonesia, 10 Atlet Bertalenta Khusus Asal Jateng Berlaga di Bangladesh

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Olahraga
Amankan Pesta Lomban 2024, Polres Jepara Siagakan Ratusan Personel Gabungan

Amankan Pesta Lomban 2024, Polres Jepara Siagakan Ratusan Personel Gabungan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Seni & Budaya
Pengprov PBSI Jateng Dorong 35 Pengkab dan Pengkot Aktif Sampaikan Informasi lewat Medsos

Pengprov PBSI Jateng Dorong 35 Pengkab dan Pengkot Aktif Sampaikan Informasi lewat Medsos

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Dua Bus Disiapkan, Warga Antusias Sambut Program Balik Mudik Gratis Polres Jepara

Dua Bus Disiapkan, Warga Antusias Sambut Program Balik Mudik Gratis Polres Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Persiapan Timnas Indonesia U-23 Hadapi Piala Asia U-23 2024 Tak Sempurna, Ini Alasannya

Persiapan Timnas Indonesia U-23 Hadapi Piala Asia U-23 2024 Tak Sempurna, Ini Alasannya

Info Jateng   Olahraga
Close Ads X