Jepara, infojateng.id – Kurikulum merdeka belajar yang belum lama diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan paradigma baru dalam dunia pendidikan.
Salah satu hal yang membedakan kurikulum merdeka belajar dengan kurikulum sebelumnya yaitu adanya kegiatan berbasis Proyek, yang bernama Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Profil pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kegiatan P5 ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.
Sebagai Sekolah Penggerak, SMAN 1 Jepara melaksanakan P5 sesuai dengan tuntutan kurikulum. Tema dalam kegiatan tersebut Menyemai Kearifan Lokal Memetik Bunga Zaman. Acara secara resmi dibuka Pj. Bupati Edy Supriyanta di Aula SMAN 1 Jepara, Kamis (8/12/2022).
Turut hadir Kapolres Jepara AKBP Warsono, Dandim 0719 Jepara Mukhamad Husnur Rofiq, Kepala Perangkat Daerah, Kepala SMAN 1 Jepara Ngaripah beserta Dewan Guru, dan para wali murid siswa.
Dalam Sambutannya Edy Supriyanta menyampaikan, P5 sangat bermanfaat bagi peserta didik antara lain untuk memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga yang aktif, melatih kemampuan memecahkan masalah dalam berbagai kondisi, serta menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar.
Selain itu, lanjut dia, siswa siswi yang merupakan generasi penerus bangsa harus mampu menjawab tantangan masa depan. Termasuk mengimpletasikan kearifan lokal yang ada.
“Saya harap adik-adik kita dapat memanfaatkan kearifan lokal. Sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” kata Edy.
Sementara itu, Ngaripah menuturkan, inti dari kegiatan tema P5 adalah membentuk peserta didik SMAN 1Jepara menjadi peserta didik yang berjiwa dan berkarakter sesuai nila-nilai Pancasila: Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong-royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif.
“Tema projek ini dipilih dengan latar belakang menimimalisir gelombang krisis identitas diri para generasi muda terutama siswa-siswi yang disebabkan oleh lunturnya budaya dan juga kearifan lokal masyarakat,” jelas Ngaripah.
Maka dari itu, lanjutnya, tema ini dipilih agar dapat membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui aktualisasi diri tentang budaya dan kearifan lokal di daerah masing-masing.
“Di Sekolah ini tidak kita terapkan tata tertib. Tetapi dengan kesepakatan dan keyakinan yang positif, akan merubah perilaku para siswa-siswi,” ucapnya.
Pj. Bupati Jepara menyempatkan keliling stand kuliner, hasil kreativitas siswa-siswi. SMAN 1 Jepara melaksanakan kegiatan P5 dengan beberapa rangkaian kegiatan antara lain, membatik, grafis, nonton film bersama, teater, sastra, kuliner, dan lain sebagainya. (eko/redaksi)