PATI –Pengembangan Desa Wisata Tunggulsari, Kecamatan Tayu ditaksir membutuhkan anggaran Rp 50 miliar. Hal tersebut tertuang dalam detail engineering design (DED) pengembangan wisata di desa setempat.
Kepala Desa Tunggulsari Jarot Supriyanto mengatakan, dalam DED itu nantinya pembangunannya dilakukan mulai pintu masuk objek wisata. Selain itu, sejumlah fasilitas penunjang juga disediakan.
“Seperti gedung pertemuan dan fasilitas lain untuk pariwisata. DED itu telah menjadi mimpi para pengelola Mina Mangrove. Kami akan terus berupaya untuk merealisasikan DED tersebut,”ujarnya.
Hanya saja terkait persoalan anggaran yang begitu besar tersebut, diakuinya belum ada gambaran secara pasti. Meski begitu pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Usulan proposal pengembangan mina mangrove pun telah diajukan ke pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Tahun depan, informasinya dari pemprov akan membantu sebanyak Rp 500 juta. Ini nanti akan kami gunakan sebagai langkah awal untuk pengembangan Mina Mangrove,” terangnya.
Dari DED itu sendiri diakuinya diperkirakan bakal membutuhkan waktu hingga enam tahun. Pasalnya, pihaknya juga bakal merencanakan pembuatan dermaga di kompleks wisata tersebut.
“Kami optimis akan tercapai. Nanti kami berupaya mengajukan proposal ke pemerintah pusat, provinsi dan lain sebagainya. Kita tetap optimis,” tambahnya.(redaksi)