Wonogiri, infojateng.id – Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Luluk Nur Hamidah hadiri Halaqoh Kebangsaan dan Silaturrohim Alim Ulama se-Wonogiri.
Acara yang berlangsung di pondok pesantren ‘Daarul Faizin’ asuhan Habib Zaki Assegaf dan dihadiri sejumlah ulama muda Nahdliyyin yang di antaranya KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Ponpes Al Falah Ploso Kediri) KH. Abdul Salam Shohib (Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang).
Baca Juga: Harga Jagung Anjlok, Luluk Nur Hamidah Desak Bulog Selamatkan Harga
Acara itu di hadiri oleh ratusan jamaah. Khususnya santri dan warga kabupaten wonogiri.
Dalam sambutannya, perempuan yang akrab disapa Mbak Luluk itu menyampaikan beberapa hal penting, utamanya menambah spirit perjuangan dengan energi silaturrahmi.
Luluk juga memaparkan keberhasilan perjuangannya di parlemen untuk warga nahdliyyin melalui UU Pesantren. Selain itu, politisi perempuan tersebut menyampaikan ada banyak hal yang masih perlu diperjuangkan bersama
“Begitu banyak hal yang ingin kita lakukan. Inginnya memberikan hikmah yang terbaik untuk warga nahdliyyin,” ujarnya.
Dalam sambutannya, pihaknya menyampaikan bahwa halaqoh kebangsaan ini merupakan perjumpaan harokah dan perjumpaan amaliah. “Keduanya harus selalu berjalan bersamaan” tegasnya.
Beliau juga menegaskan bahwa perjuangan untuk umat nahdliyyin masih panjang. “Bapak ibuk mari berjuang sepenuh hati. Mengawal peraturan daerah khususnya Jawa Tengah. Peraturan tentang pesantren Untuk memastikan adanya APBD yang berpihak untuk kalangan nahdliyyin. Keberanian ini hanya akan mungkin kalau ada perjuangan dari panjenangan semua,” jelas Luluk.
Keadaan tersebut dilakukan Luluk guna terus mengawal dari atas hingga ke bawah, salah satunya agar uang rakyat yang diserap pemerintah, dapat kembali dan bermanfaat bagi warga nahdliyyin utamanya di Jawa Tengah.
Kondisi demikian dipertegas oleh Gus Kaustar salah satu ulama muda dari Ploso. “Tentang pentingnya perjuangan di level politik demi terwujudnya maslahah bagi ummat nahdliyyin. Alim belajar ilmu saja tidak cukup apabila tidak ada kebijakan yang berpihak. Keduanya harus berjalan bersamaan,” tandas dia.(fid/yat)