*Oleh : Herlina Mayasari, S.Kom
Guru Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri 1 Pedan Klaten
Selama kurang lebih dua tahun, pemerintah Indonesia memutuskan kebijakan agar seluruh sekolah menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh karena pandemi covid-19. Setelah pembelajaran jarak jauh berakhir dan peserta didik kembali ke sekolah dengan bertahap hingga akhirnya dapat belajar di kelas dengan kapasitas penuh.
Karena kondisi tersebut, ternyata muncul permasalahan pada pencapaian hasil belajar peserta didik dikarenakan sebagian besar peserta didik masih cenderung kurang semangat dalam pembelajaran dan kurang memahami materi dengan baik sehingga mempengaruhi hasil belajarnya.
Untuk alasan tersebutlah perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasinya agar tidak menjadi permasalahan yang berlarut-larut sehingga menghambat proses belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Basis Data Kelas XI RPL SMK Negeri 1 Pedan”.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat mempengaruhi peningkatan hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran Problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk peningkatan hasil belajar yang baik.
Keuntungan dari model pembelajaran PBL adalah :
Menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik.
Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran peserta didik.
Membantu peserta didik dalam mentransfer pengetahuan peserta didik untuk memahami masalah dunia nyata.
Kegiatan Praktik pembelajaran
Praktek Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada jadwal yang sudah tersusun secara sistematis dan terperinci hari dan tanggalnya. Kegiatan Praktek Pembelajaran secara umum terbagi dalam tiga siklus. Dalam pelaksanaan Praktek Pembelajaran tentunya tidak lepas dari pelaksanaan proses penelitian, pembelajaran serta evaluasi pembelajaran melalui model pembelajaran problem based learning.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar peserta didik yang mengalami kenaikan dari siklus I — siklus II — siklus III dilihat dari kenaikan tersebut.
Dari observasi siklus pertama, peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Basis Data diperoleh hasil belajar siklus I nilai rata-rata kelas 77,83 dan yang belum tuntas 15 peserta didik sedangkan yang tuntas 21 peserta didik dengan daya serap klasikal 61%.
Pengamatan Siklus II dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung diperoleh hasil belajar siklus II nilai rata-rata kelas 80,75 dan yang belum tuntas 9 peserta didik sedangkan yang tuntas 27 peserta didik dengan daya serap klasikal 75%.
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa hasil belajar siklus III nilai rata-rata kelas 85,55 dan yang belum tuntas 2 peserta didik sedangkan yang tuntas 34 peserta didik dengan daya serap klasikal 94%
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I yaitu 61% dengan jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 21 peserta didik. Dalam pelaksanaan siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan sehingga dilanjutkan pada siklus II dengan persentase hasil belajar peserta didik mencapai 75% dengan jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 27 peserta didik, kemudian dilanjutkan ke siklus III dengan hasil belajar mencapai 94% dengan jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 34 peserta didik, sehingga dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketercapaian kriteria keberhasilan penelitian hasil belajar peserta didik telah tercapai.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
Pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Basis Data kelas XI RPL sudah berjalan lancar. Hal ini ditandai dengan peningkatan hasil belajar peserta didik yang sebelumnya hasil belajar dibawah KKM setelah diterapkan model pembelajaran ini mulai mengalami peningkatan pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar peserta didik yang mengalami peningkatan setelah diadakan tindakan siklus I, II dan siklus III.
Pada siklus I, prosentase ketuntasan belajar adalah 61% tuntas dan 39% belum tuntas
Pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar 75% tuntas dan 25% belum tuntas tetapi belum mencapai target penelitian maka perlu dilakukan Silkus ke III
Pada siklus III sudah mencapai target yaitu 94% dan 6% yang belum tuntas.(*)