Kudus, infojateng.id – Raut wajah siswi SD TBS Kudus nampak bahagia saat ikut dalam progam pembelajaran luar kelas di Lautan Snack, selatan Perempatan Peganjaran, Bae, Kudus, Rabu (14/12/2022). Mereka sangat antusias melihat proses produksi berbagai macam makanan ringan di sana.
Anak-anak sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Mereka tertarik melihat tahap demi tahap proses produksi makanan ringan. Anak-anak juga mengenal berbagai bahan makanan seperti jagung yang diolah menjadi emping atau marneng, ada juga pengenalan tentang proses pembuatan roti dan disitu anak dapat praktek secara langsung.
Fatoni Ahmadi (kiri) saat menjelaskan soal Lautan Snack kepada siswi SD TBS Kudus.
Kepala SD TBS Kudus M. Jamalludin mengatakan, wisata edukasi untuk siswa SD banyak pilihan, seperti di waterboom, taman, kebun binatang atau sejenisnya. Namun kali ini, pihaknya memilih wisata edukasi di salah satu tempat produksi makanan ringan terbesar di Kudus, Lautan Snack.
“Tempat ini dipilih karena menjadi sebuah tempat wisata edukasi yang memberikan kegiatan dan pengalaman langsung bagi anak. Mereka mampu mengamati dan merasakan sendiri sentuhan atau interaksi bersama objek liburan untuk memberikan pengalaman nyata bagi mereka. Khususnya terkait pengenalan bahan makanan hingga proses produksi suatu makanan ringan,” katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Jamal menegaskan, wisata edukasi ini adalah cara guru untuk mengajak anak-anak memahami sesuatu yang rumit menjadi mudah. Hal ini dapat terpecahkan ketika anak melihat langsung berbagai proses yang ada didalamnya.
“Ada banyak manfaat yang didapat ketika anak-anak diajak untuk wisata edukasi, yaitu adalah anak lebih semangat didalam belajar, dapat mengekspresikan dirinya secara langsung dan tentunya itu dapat memenuhi pengetahuan mereka. Selain itu manfaatnya adalah meningkatkan motivasi anak, menimbulkan rasa empati, mengasah kemampuan bahasa, mengembangkan ide dan yang paling terpenting adalah bentuk kedekatan antar keluarga,” ungkapnya.
Fatoni Ahmadi selaku pemilik Lautan Snack membuka seluas-luasnya bagi anak-anak untuk bisa belajar di tempat usahanya. Bahkan anak-anak juga dipersilahkan untuk praktek membuat marneng dan membuat roti.
“Ini sebagai tanggung jawab kami sebagai pelaku usaha terhadap pendidikan bagi anak-anak di Kudus. Dengan anak-anak praktek langsung, kami berharap mampu menambah semangat belajar anak karena dapat praktik ilmu secara langsung,” harapnya.(redaksi/yat)