PATI –Sejumlah warga Desa Kedungpancing, Kecamatan Juwana melakukan inovasi dengan memanfaatkan Sungai Silugonggo yang melintas di desa setempat. Mereka memanfaatkan sungai tersebut sebagai destinasi wisata.
Wisata yang mereka pilah yakni wisata perahu naga. Mereka membuat perahu dengan hiasan kepala naga yang menarik untuk media masyarakat dalam menyusuri sungai Silugonggo. Konsep wisata yang belum ada di Pati ini rupanya mampu menarik antusias dari warga masyarakat.
Warga pun tampak rela harus antre agar dapat merasakan sensasi menaiki perahu tersebut. Dalam wisata itu wisatawan akan diajak berkeliling sungai dengan jarak enam kilometer. Yakni dari Desa Mintomulyo sampai ke Desa Bumirejo atau di jembatan.
Antusias warga pun semakin meningkat lantaran tariff yang dipatok sangat terjangkau. Di hari biasa, mereka hanya dikenakan tarif Rp 5 ribu untuk menikmati berperahu selama tiga puluh menit.
“Namun kalau saat liburan atau akhir pekan kami tarik Rp 10 ribu dan mendapatkan air mineral,”terang Didik Narwadi, Kepala Desa Kedungpancing.
Meski baru sebentar dibuka, namun dikatakannya jumlah wisatawan yang datang cukup banyak. Saat hari libur, pengunjung bisa mencapai sekitar 13 trip atau ratusan orang. Dalam setiap trip biasanya diisi oleh 18 orang wisatawan. Untuk pengamanan, wisatawan pun diberikan jaket pelampung.
“Rencananya dengan anggaran dana desa 2020 nantinya kami ingin mengembangkan susur Sungai Silugonggo yang lebih baik lagi. Seperti membangun wahana untuk anak-anak ataupun tempat kuliner,”ujarnya.
Dikatakannya, ide menggagas wisata perahu naga itu setelah hasil diskusi dari karang taruna, pengurus BUMDes, pemerintah desa serta pendamping desa. Mereka memang mengharapkan bisa memaksimalkan pemanfaatan sungai yang juga dikenal Sungai Juwana tersebut.
“Nantinya selain dapat menaiki sensasi menaiki perahu kami juga akan memperkenalkan peran sungai Silugonggo ini. Baik dari sejarahnya maupun peranan Sungai Silugonggo yang mampu melahirkan atlet dayung dari desa kami. Kebetulan dari Desa Kedungpancing sendiri menjadi basecamp dayung dan melahirkan atlet regional, nasional bahkan internasional,”ujarnya.(redaksi)