INFOJATENG.ID- Kurang dari sepekan lagi, masyarakat Indonesia bakal memasuki bulan suci Ramadhan. Berbicara soal bulan Ramadhan, budaya masyarakat yang tidaj bisa lelapas adalah ngabuburit.
Siapa yang tidak kenal dengan istilah ngabuburit? Kegiatan berkumpul dengan keluarga maupun teman menjelang berbuka puasa Ramadhan di tempat makan maupun di ruang terbuka. Momen kebersamaan ini menjadi pelengkap bulan Ramadhan. Nggak ngabuburit, nggak asyik.
Kalau kamu tinggal di Semarang, beberapa tempat ngabuburit berikut wajib kamu datangi. Bukan karena lokasinya saja yang berada di alam terbuka, kamu bisa menemukan beraneka ragam makanan, mulai dari jajanan hingga makanan berat.
Simpang Lima
Alun-alun kota Semarang ini memang selalu ramai setiap harinya. Namun akan lebih riuh di kala bulan puasa datang. Hal paling menyenangkan di sini adalah mudahnya mencari berbagai jenis menu makanan, mulai dari yang terjangkau sampai makanan mahal. Ada banyak pedagang kaki lima di sekitar Simpang Lima.
Kalau kamu ingin makan di tempat tertutup, kamu pun bisa menemukan gerai makanan cepat saji di sekitarnya. Tak salah, saat hari puasa tiba, akan cukup sulit menemukan kursi kosong di gerai makanan di sana.
Masjid Agung Jawa Tengah
Ikon Jawa Tengah ini tidak luput dari sasaran khalayak untuk dijadikan tempat ngabuburit. Area masjid yang cukup luas membuat orang-orang senang menunggu adzan maghrib di sini.
Selain beribadah, kamu juga bisa memelajari budaya Islam di menara masjid Agung Jawa Tengah. Setiap lantainya memiliki isi yang berbeda. Sungguh menarik. Tertarik mendalami Islam di sini?
Jalan Pahlawan
Kamu pecinta kuliner? Selamat, Semarang menyediakan area yang cocok untuk kamu. Mulai pukul 16.00 WIB, akan muncul pedagang musiman yang menjajakan aneka kue, minuman dan lauk pauk. Harganya pun sangat terjangkau.
Sepanjang jalan yang menghubungkan dengan Simpang Lima ini, kamu bisa menemukan jajaran orang duduk santai sambil menunggu bedug bertalu.
Sayangnya, di tengah pandemi virus corona (covid-19) saat ini. Tempat ngabuburit tersebut bakal sepi.
Apalagi, Pemerintah Kota Semarang sudah membatasi akses masyarakat ke sejumlah jalan protokol. Langkah tersebut diambil dalam rangka menekan penyebaran virus tersebut.(redaksi)