Demak, Infojateng.id – Wilayah Desa Prampelan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak sudah satu Minggu lebih masih tergenang banjir. Banjir yang terjadi di desa tersebut tidak hanya lahan persawahan saja melainkan juga masuk ke rumah warga.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Desa Sayung Muhammad Qoif di halaman Kantor Kepala Desa Prampelan Kecamatan Sayung yang sekaligus menjadi posko pengungsian desa Prampelan, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya banjir sudah terjadi mulai Rabu Minggu lalu (28/12/22) hingga saat ini Kamis, (5/1/2023) masih belum surut.
“Banjir tidak hanya persawahan saja tapi juga masuk ke dalam rumah, dan ketinggian airnya bervariasi. Sekitar 50 cm, 60 cm sampai dengan 120 cm hingga saat ini masih banyak rumah yang belum surut,” kata Muhammad Qoif.
Muhammad Qoif menambahkan, untuk jumlah warga yang terdampak banjir di Desa Prampelan ada sejumlah 4000 lebih warga atau 1300 KK warga desa RW 1 – RW 5 Desa Prampelan Kecamatan Sayung.
“Paling dalam itu ketika masuk jalan sini mbak, jadi kalau dilihat dari luar begini tidak banjir karena di jalanannya kan sudah surut, namun ketika masuk ke dalam (ke rumah warga) nanti banyak rumah warga yang masih tergenang air banjir. Banjir ini rata di RW 1 sampai dengan RW 5 dan untuk jumlah warga desa Prampelan ini sekitar 4000 sekian warga atau 1300 KK”, jelasnya.
Ditambahkan, lanjut dia, pengungsian ada di berbagai titik lokasi meliputi Masjid, GOR, rumah yang tinggi, kemudian ada warga yang membuat loteng sendiri di atas rumahnya, dan ada juga yang mengungsi di rumah saudaranya.
Warga pengungsi berharap banjir segera surut, sehingga dapat kembali ke rumah masing-masing.(eko/redaksi)