SEMARANG – Sebanyak 600 ribu perantau telah kembali ke Jawa Tengah. Hingga Selasa (21/4) tercatat arus pemudik terbanyak ke Kabupaten Brebes, yakni 76.016 orang.
Selain Brebes, Kabupaten Banyumas, Pemalang, Kabupaten Tegal dan Wonogiri juga menjadi daerah yang paling banyak menerima pemudik.
“Ada lima daerah dengan pemudik paling besar di Jateng selama pandemi ini. Brebes disusul Banyumas (73.463 orang), Pemalang (58.517), Kabupaten Tegal (48.826), dan Wonogiri (43.100),” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di rumah dinasnya, Rabu (22/4).
Semua pemudik yang pulang ke Jateng telah didata oleh pemerintah daerah setempat. Semuanya juga mendapatkan penanganan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
“Tidak hanya di kabupaten/kota, namun di desa-desa juga mereka (pemudik) itu didata. Jadi, semua siap dengan kondisi ini,” ujarnya.
Dilihat dari kurvanya, jumlah pemudik dari kota-kota besar ke desa-desa Jateng terus menurun.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Jawa Tengah, fluktuasi pemudik yang menggunakan bus terus menurun tiap harinya. Begitu pula dengan moda transportasi lain seperti pesawat dan kereta api.
“Kapal laut sempat meningkat, namun prosentasenya sangat kecil. Secara keseluruhan, pemudik yang pulang menggunakan transportasi umum terus menurun,” katanya.
“Kurvanya sudah mulai melandai, kami harap kondisinya akan seperti ini terus agar pencegahan penularan covid-19 dapat berhasil,” imbuhnya.
Pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada para pekerja Jateng yang ada di kota-kota besar untuk tidak mudik. Apalagi saat ini, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan yang masih stay di daerah-daerah perantauan, tetap bertahan dan tidak mudik. Kami akan terus melakukan pendataan agar mereka yang tidak mudik benar-benar terjamin. Kami berharap semua berjuang untuk memutus penyebaran covid-19 ini,” tutupnya. (IJH)