Batang, Infojateng.id – Akses jalan menuju SMP Negeri 9 Batang dirasa sulit dijangkau, oleh peserta didik maupun guru, karena banyaknya lubang yang digenangi air pasca banjir pekan lalu.
Kubangan air yang cukup lebar dan dalam, sering kali membuat pengendara sepeda motor cemas, karena rawan terjadi kecelakaan.
Salah satu guru, Nursiamih mengatakan, para guru dan siswa kesulitan berangkat ke sekolah karena jalan yang rusak parah. Terlebih jika sedang dilanda hujan bahkan banjir, banyak pula yang terhambat.
“Tak hanya itu, bahkan saat musim kemarau, kami sering kesulitan karena wilayahnya dekat pantai, sering ada banjir rob yang muncul,” ujar Nursiamih, saat ditemui, ruang kelas, SMP Negeri 9 Karangasem Utara, Kabupaten Batang, Selasa (10/1/2023).
Di samping itu, lanjutnya, infrastruktur di lingkungan sekolah juga perlu diperbaiki.
“Selain bangunannya harus ditinggikan, halaman sekolah juga perlu diperkuat dengan beton, sehingga fondasi lebih kokoh. Karena selama ini, jika ada banjir atau hujan lebat, kami tidak bisa melaksanakan upacara bendera,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sering kali anak berangkat ke sekolah tanpa bersepatu karena lingkungan sekolah yang tergenang air rob dan kubangan.
“Sebaiknya segera diperbaiki biar kami dan anak-anak tenang saat berangkat ke sekolah,” ucapnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh pedagang tempe, Parno yang terkendala akses jalan yang rusak ketika akan mendistribusikan dagangannya ke sejumlah pelanggan.
“Kalau jalannya rusak kayak gini ya, sulit ngirim ke pelanggan. Apalagi kalau hujan lebat pasti banjir,” kata Parno.
Parno menuturkan dalam sehari ia sering bolak-balik ke jalan Gang Kakap Merah untuk mendistribusikan dagangannya.
“Kemarin waktu banjir besar ya saya tidak bisa kirim tempe ke pelanggan. Ya secepatnya diperbaiki, biar aktivitas lancar,” tandasnya.(eko/redaksi)