Blora, Infojateng.id – Menindaklanjuti hasil rapat Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) yang dipimpin Sekda Blora Komang Gede Irawadi, di Setda Blora, Selasa (10/1/2023) lalu, Pemerintah Kabupaten Blora membuat surat pemberitahuan yang ditujukan Dandim, Kapolres, dan Camat se Kabupaten Blora.
Dalam surat pemberitahuan kegiatan yang ditandatangani Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Blora Hariyanto menyebutkan bahwa penanganan wabah PMK yang semakin meningkat, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi di tiap kecamatan se-Kabupaten Blora dengan menghadirkan Kepala Desa/Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora drh. Gundala Wejasena melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan drh. Tejo Yuwono membenarkan adanya kegiatan tersebut.
“Benar, sosialisasi penanganan PMK dilaksanakan selama tiga hari mulai Rabu (11/1/2023) hingga Jumat (13/1/2023),” jelas Yuwono, Rabu (11/1/2023).
Kegiatan itu, lanjut dia, dilaksanakan di pendopo kecamatan yang terbagi dalam beberapa kelompok kecamatan secara bergiliran selama tiga hari. Sedangkan petugas yang memberikan sosialisasi dari DP4 Blora, Polres Blora, dan Kodim 0721/Blora.
“Jadi nanti kita bentuk koordinator di tiap kecamatan, termasuk nanti diberikan nomor handphone supaya bisa dihubungi jika diduga ada kasus PMK,” terangnya.
Ia menyebutkan bahwa kasus sapi mati di Kabupaten Blora yang diduga akibat penyakit kuku dan mulut (PMK) berimbas seluruh pasar hewan di Blora ditutup sementara.
“Kesimpulan hasil rapat salah satunya penutupan pasar untuk menekan penularan PMK. Pasar hewan Blora, Randublatung, dan semua pasar hewan ditutup,” ujarnya.
Penutupan pasar-pasar hewan di Blora ini berdasarkan hasil rapat antara Satgas PMK dengan sejumlah pihak terkait.
“Beberapa hari yang lalu di Desa Tambaksari ada 3 ekor, Temurejo ada 7, Plantungan ada 2, Janjang-Jiken 2 ekor,” sebutnya.
Ia mengaku belum bisa memastikan kapan pasar hewan di Blora akan dibuka lagi. Ia mengatakan pasar akan dibuka setelah kasus PMK menurun.
“Kita tidak tahu. Sampai kasusnya mereda. Kalau yang dulu satu bulan alhamdulillah sudah mereda ya, berani buka lagi. Nanti evaluasi setelah kerja, kita tidak berani menjawab kapan bukanya,” jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Pasar Daerah Dindagkop UKM Blora, Soni Supriyanto menambahkan, hasil rapat tim penanggulangan PMK dan rekomendasi dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) memutuskan pasar hewan ditutup sementara. (eko/redaksi)