Batang, Infojateng.id – Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Batang melebarkan kontribusinya dalam mencetak sumber daya manusia menjadi pelaku wirausaha, yang menuntut keterampilan khusus.
Untuk mewujudkannya, Baznas bersama pelaku usaha pangkas rambut, berencana menggelar pelatihan bagi para santri di seluruh pondok pesantren di Kabupaten Batang.
Ketua Baznas Batang KH. Zainul Iroqi menyampaikan, pelatihan tersebut perlu diberikan kepada para santri, karena tidak setiap pribadi, mampu menguasai kompetensi pangkas rambut.
“Nanti akan kami datangkan tutor yang mahir untuk melatih santri cara mencukup dengan benar,” kata Zainul, saat ditemui di Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Tragung, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Rabu (18/1/2023).
Zainul berharap, ketika program itu terwujud, dapat menambah kompetensi santri khususnya di dunia bisnis.
“Cukur rambut itu kalau dikembangkan pelakunya bisa buka salon dan menambah penghasilan. Selama ini para santri hanya belajar secara individu, dengan mengamati sekitarnya, lalu ditiru,” jelasnya.
Wakil Ketua Bidang Keuangan dan Pelaporan Slamet Siswadi menerangkan, pelatihan ini bisa menambah kemampuan santri dalam memangkas rambut, baik kepada sesama santri maupun untuk menekuninya di dunia bisnis.
“Insyaallah pelatihan pangkas rambut akan dimulai di pondok pesantren yang tersebar di Kecamatan Bawang. Jumlah pondok pesantren di sana mencapai 15, peserta ada 30 santri,” terang Slamet.
Selain pelatihan dari para ahli, lanjut dia, peserta juga akan memperoleh bantuan modal dan peralatan untuk mendukung keterampilannya.
Mansur salah satu santri yang mempunyai kemampuan pangkas rambut secara otodidak menyampaikan, keterampilan yang diperoleh hanya melihat dari teman lain untuk selanjutnya diterapkan dalam membantu merapikan rambut sesama santri.
“Sudah lima tahun menjadi pemangkas rambut santri di sini. Alatnya juga seadanya, belum pakai alat pangkas listrik , pakainya gunting, jadi memakan waktu 15-20 menit,” tutur Mansur.
Ia sangat mendukung rencana Baznas untuk menggelar pelatihan pangkas rambut.
“Ini baik sekali, bermanfaat buat santri untuk berwirausaha, ketika sudah selesai menempuh pendidikan di pondok. Saya juga pingin mencoba buka usaha pangkas rambut kalau sudah mahir lewat pelatihan nanti,” ujarnya. (eko/redaksi)