DItengah pandemi Covid-19 yang masih merebak, masyarakat dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih di rumah. Pelaksanaan salat tarawih di rumah guna meminimalisir dan mencegah penularan virus corona (Covid-19).
Hal tersebut sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 Tahun 2020. MUI menyatakan umat muslim yang tinggal di kawasan dengan potensi penularan virus corona tinggi atau sangat tinggi, boleh meninggalkan shalat fardhu lima waktu atau tarawih berjamaah di masjid, untuk kemudian mengerjakannya di rumah.
Tata cara salat tarawih berjamaah dan sendiri di rumah sebenarnya tidak berbeda dengan ibadah yang dilaksanakan ketika di masjid.
Untuk menyelenggarakan shalat tarawih berjamaah, perlu adanya seorang imam yang memimpin shalat dan makmum. Sedangkan, untuk shalat tarawih sendiri tidak perlu adanya seorang imam.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’alaa
Setelah Melaksanakan shalat tarawih baik 8 rakaat maupun 20 rakaat maka diperbolehkan lanjut melaksanakan shalat witir sedikitnya 1 rakaat dan lazim dilakukan oleh kebanyakan kaum muslimin sebanyak 3 rakaat.
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri rok ‘ataini mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa.
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa. (*)