Jepara, Infojateng.id – Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (Wapalhi) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara kembali mengadakan penanaman mangrove.
Kegiatan yang bertajuk “Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV” (RHMPJ IV), dilaksanakan di Pantai Kropak, Dukuh Margokerto, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, Minggu (12/3/2023).
RHMPJ IV merupakan upaya untuk merestorasi hutan mangrove dan mencegah abrasi, serta peningkatan potensi pariwisata desa. Sebanyak 6.000 bibit mangrove jenis rhizophora ditanam di pantai Kropak, Kecamatan Bangsri.
Kegiatan ini diikuti oleh 350 peserta dari unsur Mapala, Sispala, Opala, komunitas kemasyarakatan, alumni, dan anggota Wapalhi Unisnu Jepara, serta masyarkat sekitar pantai.
RHMPJ IV secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bibit secara simbolis dari Kepala DLHK Provinsi Jateng kepada Ketua Wapalhi Unisnu Jepara Kadhumatul Hilma.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Dekan FSH Unisnu Jepara, CDK Wilayah II DLHK Jateng, DLH Jepara, Basarnas Jepara, Petinggi Desa Bondo, Kabag Log Polres Jepara, anggota Koramil 07/Bangsri, dan Ketua RT/RW setempat
Dalam sambutannya, Widi Hartanto mengajak untuk saling bahu membahu, bersatu padu melakukan penanaman mangrove di Pantai Kropak, Bangsri.
“Yang penting kemudian adalah memasyaratkan daya guna tanaman mangrove secara maksimal, hal itu diawali dengan ngopeni, minimal melakukan penanaman, kemudian memantau perkembangan mangrove. Di sinilah perlunya kerjasama dengan masyarakat sekitar. Harapannya mereka ikut serta menjaga atau bahkan menambah jumlah mangrove,” terang Widi.
Sementara Wakil Dekan FSH Unisnu Jepara yang juga Pembina Wapalhi, Hudi, mengemukakan bahwa Wapalhi Unisnu Jepara setiap tahun rutin melakukan kegiatan penanaman mangrove, mulai dari PLM (Penghijauan Lereng Muria) ataupun RHMPJ (Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara).
“Kegiatan penanaman mangrove merupakan bagian menjaga hubungan dengan Tuhan, dengan manusia, dan dengan alam. Maka dengan ikut andil dalam kegiatan ini berarti kita tengah mengimplementasikan nilai hablum minal alam,” ujar Hudi.
Ketua Wapalhi, Kadhumatul Hilma menjelaskan bahwa sebelumnya di pantai Koprak, Bangsri sering terkena abrasi dan rob, bahkan rob yang terjadi sampai menggenangi lahan produktif warga.
“Harapan kami dengan adanya kegiatan penanaman mangrove dapat mengurangi potensi bencana yang mungkin terjadi, juga dapat menjadi pemantik bagi banyak pihak agar lebih peduli terhadap kelestarian mangrove,” jelas Hilma.
Hilma menuturkan, bahwa sejak tahun 2017, 2020, dan 2021 RHMPJ IV sukses melaksanakan Revitalisasi Hutan Mangrove di Pesisir Jepara sebanyak tiga kali, yakni di desa Bulak Baru, Kedung, dan Jepara.
“Kegiatan penanaman mangrove ini bukanlah menjadi hal baru bagi Wapalhi Unisnu Jepara, sejak tahun 2005 sudah rutin melaksanakan penanaman, namun konsentrasi pada mangrove dimulai sejak tahun 2017,” tandasnya. (eko/redaksi)