PATI– Rendahnya minat belajar masyarakat menjadi salah satu keprihatinan kelompok mahasiswa di Desa Karangsari, Kecamatan Cluwak, Pati. Hal itu membuat Komunitas Mahasiswa Karangsari (Kosmasari), Cluwak, Pati pada 2014 lalu menggagas rumah baca Omah Buku di desa setempat.
Melalui komunitas tersebut, berbagai kegiatan pun dibentuk. Mulai dari tryout ujian nasional yang rutin digelar tiap tahun, pelatihan jurnalistik hingga penyuluhan anti narkoba.
Kegelisahan pun sempat kembali muncul diantara anggota kelompok. Pasalnya pelatihan yang rutin diselenggarakan seminggu sekali dinilai kurang maksimal. Masih banyaknya waktu luang membuat sejumlah pemuda dan remaja desa masih ada yang mengarah kepada hal-hal negatif.
“Akhirnya kami ingin sesuatu yang terus berjalan, bukan hanya setiap minggu sekali, tapi setiap hari. Akhirnya setelah melewati berbagai pertimbangan tercetuslah gagasan membuat rumah baca yang kemudian dinamai Omah Buku. Rumah baca dinilai dapat menjadi solusi untuk mengatasi rendahnya minat belajar masyarakat,” kata Rudy Alfa Hidayat, salah satu penggagas Kosmasari.
Meskipun saat pendirian tidak banyak mendapat tanggapan dari pemerintah desa setempat namun hal tersebut tak menyurutkan niat para pemuda. Mereka memanfaatkan jaringan pertemanan antar mahasiswa, aktivis literasi, penerbit buku hingga para sastrawan untuk mendukung kegiatannya.
“Kami akhirnya mendapat sumbangan buku-buku, ada yang dari komunitas ruang literasi Juwana, teman mahasiswa di Jogja, Semarang, Solo, Surabaya. Ada juga dari penulis dan perusahaan penerbit juga,” imbuhnya.
Ketua Kosmasari, Saiful Anwar menambahkan, sekarang ini sejumlah kegiatan rutin telah berjalan. Di antaranya belajar bersama, membaca buku gratis maupun berbagai macam. Bahkan dengan adanya alumni perguruan tinggi yang telah pulang kampong dimanfaatkan mereka untuk menjadi tutor dalam pembelajaran tersebut.
“Kami sendiri memiliki cita-cita untuk meningkatkan minat belajar masyarakat melalui rumah baca. Berbagai kegiatan telah digagas, seperti kelompok kesenian, ruang sastra, maupun kerajinan tangan. Omah Buku juga telah disiapkan sistem organisasi agar bisa dijalankan sehingga bisa mengakomodir peran aktif masyarakat,”imbuhnya.(IJH)