REMBANG– Jajaran Polres Rembang masih memburu pelaku pembuang bayi di saluran irigasi di Dukuh Karang Lor, Desa Mrayun Kecamatan Sale pada Jumat 26 Juni 2019. Selain memintai keterangan dari sejumlah saksi, petugas juga melakukan pendataan terhadap ibu hamil di sejumlah desa sekitar lokasi ditemukannya jasad bayi nahas tersebut.
Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Bambang Sugito mengatakan, pihaknya menduga pelaku tega membuang bayinya itu berasal dari sekitar tempat penemuan, namun beda desa. Untuk itu, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hal tersebut.
“Kami menduga pelaku tinggal tidak jauh dari lokasi penemuan mayat bayi,” katanya.
Pascaditemukan, mayat bayi nahas itu langsung dibawa ke RSUD dr R Soetrisno Rembang guna menjalani identifikasi. Hasilnya petugas mendapatkan kesimpulan bayi tersebut lahir dalam kondisi hidup. Kemudian dihanyutkan hingga meninggal dunia dan ditemukan di warga Desa Mrayun.
“Berdasarkan hasil otopsi, bayi masih hidup saat dilahirkan. Nah, meninggalnya karena dibuang ke aliran air itu. Kami masih mengunpulkan alat bukti, dan pendalaman lidik,” ungkap Bambang.
Selain itu, petugas juga sedang melakukan pemetaan terhadap ibu hamil yang dicurigai sebagai ibu bayi. Pemetaan ibu hamil dilakukan di desa TKP dan sekitarnya. Seperti Desa Tahunan, Gading, dan Desa Jinanten.
“Karena desa ini merupakan jalur dari aliran sungai irigasi persawahan yang menjadi tempat ditemukan jenazah bayi,” jelasnya.
Diberitakan infojateng.id sebelumnya, sesosok mayat bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan oleh warga di wilayah RT 6/RW 2 Dukuh Karang Lor, Desa Mrayun, Kecamatan Sale Jumat (28/6) sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Mayat bayi nahas tersebut dutemukan dalam kondisi tertelungkup disebuah aliran irigasi persawahan desa setempat. Diperkirakan bayi dibuang sesaat setelah dilahirkan. Karena pada tubuh bayi masih terdapat tali pusar yang belum dipotong.(redaksi)