PATI – Bupati Pati Haryanto menyebut jika juru bicara (jubir) pemerintah Kabupaten Pati untuk Covid-19 cukup bupati, wakil dan sekeretaris daerah (Sekda). Hal itu dikatakannya telah menjadi keputusan dan kesepakatan serta tak menyalahi protap.
Bupati Haryanto mengungkapkan hal tersebut untuk menyikapi saran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten terkait usulan penunjukkan jubir tersebut. Baginya pemilihan bupati, wakil serta Sekda sebagai jubir tidak menyalahi protap.
“Jubir dituntut untuk tidak hanya membaca teks atau narasi yang disiapkan tapi juga harus paham permasalahan teknis di lapangan. Itu juga yang biasanya jadi pertanyaan masyarakat dan juga media,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi dalam rangka penanganan Covid-19 di DPRD Kabupaten Pati Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, pemilihan tiga posisi strategis sebagai jubir tersebut diyakini dapat membangun komunikasi menjadi lebilh baik. Terlebih sebagian besar keluhan dan masalah di akar rumput, seringnya langsung dilaporkan ke dirinya.
“Misalnya saja waktu kemarin ada PDP yang meninggal, hasil test-nya belum keluar, itu kan sebagian tetangga dan warga ada yang sempat menolak pemakaman. Nah di sini lah kami bisa memanfaatkan kedekatan kami dengan Camat dan Kades setempat. Saya minta untuk mengkomunikasikan ke warga bahkan juga saya juga yang minta dicarikan tukang gali kuburnya, sampai akhirnya jenazah dapat dimakamkan,”imbuhnya.
Selain itu, lanjut Haryanto, pihaknya juga kerap meminta Kades dan Camat untuk melakukan negosiasi dan komunikasi ke keluarga pasien yang menolak dirapid tes.
Dalam kesempatan tersebut bupati juga menyanggah terkait susahnya akses ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati.
“Semua saya layani. Wartawan saja, mau pagi, siang, sore, maupun malam kalau tanya tetap saya jawab. Kalau kurang lengkap juga covid19.patikab.go.id bisa diakses kapan pun. Jika bingung membacanya juga bisa langsung tanya ke saya,”tutur Haryanto.
Meski demikian Bupati mengaku bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tetaplah tak sempurna.
“Tapi yang jelas saya yakin penanganan yang kita lakukan tak kalah dari daerah lain. Kita sudah berusaha optimal untuk itu,”pungkasnya.(ijb)