REMBANG– Tim sepakbola kebanggan warga Rembang, PSIR terancam tak bisa mengikuti kompetisi Liga 3 tahun ini. Sebab, hingga saat ini pengurus PT. Rembang Sportindo Mandiri sebagai perusahaan yang menaungi klub tersebut belum melakukan persiapan jelang bergulirnya musim kompetsi tahun ini
Padahal, dari informasi yang dihimpun infojateng.id, sejumlah klub sepakbola daerah tetangga sudah melakukan berbagai persiapan dalam menhadapi kompetisi. Seperti Persijap Jepara, Persipa Pati dan Persiku Kudus.
Ketidakjelasan kelanjutan klub berjuluk Laskar Dampo Awang itu membuat Bupati Rembang Abdul Hafidz angkat bicara. Orang nomor satu di Kota Garam itu menanyakan komitmen pengurus PT. Rembang Sportindo Mandiri sebagai perusahaan yang menaungi klub tersebut.
“Saat ini PSIR sudah menjadi tanggungjawab perusahaan. Karena klub profesional, harus dikelola secara profesional juga. Pemerintah daerah juga tidak dibolehkan menggelontorkan anggaran untuk menghidupi klub,” katanya baru-baru ini.
Kendati begitu, dirinya berharap agar tim yang bermarkas di Stadion Krida Rembang itu masih tetap bisa mengikuti kompetisi. Sehingga, dirinya pun siap jika diminta untuk memfasilitasi pihak pengelola klub untuk mendapatkan sponsor.
“Tentu saya tidak berharap PSIR dibubarkan. PSIR tetap harus ikut kompetisi. Cuma nanti siapa yang akan menangani PT-nya. Pengurus yang lama masih sanggup apa tidak, saya tidak tahu. Atau kita cari PT baru, kita belum tau, karena belum ada pertemuan. Saya siap memfalisitasi ketika mereka meminta, kalau gak minta, ya gimana lagi karena bagi Pemkab tidak ada urgensinya,” katanya kemarin.
Meski demikian, ia mengakui, untuk mengelola tim professional memang tidak mudah. Terutama terkait dengan sumber pendanaan untuk menghidupi klub. Sebab, untuk tim professional, tidak diperbolehkan mendapat suntikan dana dari pemerintah.
“Apalagi saat ini BUMD atau BUMN juga tidak dibolehkan menjadi sponsor tunggal,” bebernya.(redaksi)